![]() |
PU mengatakan hujan di kawasan hilir terkategori ekstrem sehingga membuat banjir tak terhindarkan di Jabodetabek. |
Jakarta– Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan bahwa Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tidak kewalahan menampung curah hujan hingga menyebabkan banjir di wilayah Jabodetabek.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU, Lilik Retno Cahyadiningsih, memastikan kedua bendungan tersebut telah berfungsi dengan baik dalam mengurangi risiko banjir.
“Bendungan Ciawi dan Sukamahi sebenarnya sudah menunjukkan efektivitasnya. Saat banjir kemarin, Ciawi mampu menahan hingga 2 juta meter kubik air, sementara Sukamahi menampung sekitar 0,3 juta meter kubik,” ujar Lilik dalam konferensi pers di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (7/3).
Namun demikian, Lilik menjelaskan bahwa hujan ekstrem juga terjadi di wilayah hilir, yang turut berkontribusi pada terjadinya banjir di Jabodetabek.
“Hujan yang turun sangat ekstrem. Curah hujan yang masuk kategori ekstrem adalah lebih dari 150 mm per hari, sedangkan kemarin tercatat mencapai 356 mm per hari,” jelasnya.
Sebelumnya, wilayah Jabodetabek dilanda banjir akibat hujan deras yang berlangsung selama beberapa hari. Efektivitas Bendungan Ciawi dan Sukamahi, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, sempat menjadi sorotan terkait upaya pengendalian banjir.
Presiden Jokowi mengakui bahwa keberadaan dua bendungan di hulu memang membantu, tetapi intensitas hujan yang sangat tinggi melebihi kapasitas tampungan bendungan tersebut.
“Mau tidak mau, air tetap harus mengalir keluar. Kemarin saya mendapatkan laporan bahwa curah hujan sangat tinggi,” ujar Jokowi, dikutip dari detikJateng, Kamis (6/3).(des*)