Bencana Sukabumi, Tiga Korban Meninggal, ratusan Mengungsi -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Bencana Sukabumi, Tiga Korban Meninggal, ratusan Mengungsi

Minggu, 09 Maret 2025

 

Banjir di Palabuhanratu, Sukabumi


Sukabumi  – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten dan Kota Sukabumi sejak Kamis (6/3/2025) mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Selain merendam pemukiman dan menyeret kendaraan, bencana ini juga menelan korban jiwa, termasuk seorang ibu dan anaknya.

1. Ibu dan Anak Tewas Terseret Banjir

Banjir bandang akibat luapan Sungai Cipalabuhan menerjang sebuah rumah kontrakan di RT 02 RW 22, Kampung Gumelar, Palabuhanratu. Dua penghuni rumah, Santi alias Zahra (40) dan putrinya, Nurul (3), dilaporkan hilang setelah terseret arus.


"Di dalam rumah kontrakan itu ada dua orang, yaitu Ibu Santi dan anaknya Nurul. Berdasarkan keterangan saksi terakhir, keduanya sempat berusaha bertahan dengan berpegangan pada jendela sebelum akhirnya terseret arus," ujar Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi, Suryo Adianto.


Setelah hampir 24 jam pencarian, tim SAR akhirnya menemukan jenazah ibu dan anak tersebut dalam keadaan tidak bernyawa. Keduanya ditemukan tertimbun di antara reruntuhan bangunan dan tumpukan sampah.


"Sejak pagi, tim kami terus melakukan pencarian. Berdasarkan laporan, ada dua korban yang tertimbun akibat rumah mereka roboh. Alhamdulillah, sekitar pukul 13.30 WIB, keduanya berhasil ditemukan bersama," kata Kasi Operasi Kantor SAR Jakarta, Akhmad Rizkiansah.


2. Korban Jiwa dan Pengungsi

Selain ibu dan anak yang ditemukan tewas, satu korban lainnya juga ditemukan meninggal dunia di Kecamatan Simpenan, sehingga total korban jiwa menjadi tiga orang.


Menurut Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, sebanyak 26 kecamatan terdampak banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut.


"Banjir dan longsor terjadi di berbagai kecamatan. Hingga sore ini, data sementara mencatat ada tiga korban meninggal dunia, lima orang masih dalam pencarian, dan lebih dari 300 warga harus mengungsi," ungkap Daeng pada Jumat (7/3/2025).


Dari lima orang yang masih dinyatakan hilang, dua di antaranya berasal dari Kecamatan Simpenan, sementara tiga lainnya dari Kecamatan Lengkong.


3. Jembatan Rusak Akibat Banjir

Arus sungai yang deras menyebabkan Jembatan Bojongkopo, yang menghubungkan Palabuhanratu dengan Pajampangan, ambles dan terputus. Akibatnya, akses transportasi di jalur tersebut lumpuh.


"Awalnya jembatan hanya bergoyang, lalu perlahan ambles. Sekitar pukul 23.15 WIB, jembatan sudah tidak bisa dilewati kendaraan apa pun," ujar Maskur, warga setempat.


4. Wilayah Terdampak Banjir

Sejumlah permukiman turut terendam, termasuk Kampung Sedamukti di Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, serta Kampung Cikored, RT 07 RW 06, Desa Pasirsuren. Kantor Desa Citarik juga mengalami banjir.


Di Palabuhanratu, RSUD Palabuhanratu turut terdampak dengan genangan air setinggi lutut orang dewasa.


"Air masuk ke beberapa ruangan rumah sakit akibat saluran air yang tersumbat," ujar Tatan, salah seorang keluarga pasien.


Kota Sukabumi juga mengalami banjir akibat meluapnya saluran irigasi dan drainase yang tak mampu menampung debit air. BPBD Kota Sukabumi mencatat sedikitnya 15 titik terdampak banjir dan longsor.


5. Longsor di Jalan Provinsi

Selain banjir, longsor juga terjadi di jalur Kiaradua, tepatnya di Kampung Pamumuan. Tanah longsor menutup sebagian ruas jalan dan menyebabkan satu mobil yang membawa ibu hamil dan bayi terjebak saat dalam perjalanan menuju RSUD Palabuhanratu.


6. Mobil Hanyut ke Laut

Sebuah mobil milik Usep Kusmindar, warga Kiaracondong, Bandung, terseret banjir hingga tenggelam di laut dekat dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP).


"Saya dari Bandung memang sengaja datang untuk wisata mancing di Palabuhanratu. Mobil saya diparkir di sekitar dermaga, lalu sekitar jam 9 malam teman-teman memberi tahu bahwa terjadi banjir bandang," ujar Usep pada Jumat (7/3/2025).


Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan evakuasi dan pencarian korban yang belum ditemukan.(des*)