DPRD DKI Minta Pemprov Segera Perbaiki Alat Peringatan Banjir -->

Iklan Cawako Sawahlunto

DPRD DKI Minta Pemprov Segera Perbaiki Alat Peringatan Banjir

Kamis, 06 Maret 2025

 

Jaksel yang terendam banjir dengan ketinggian 150 cm 


Jakarta  – Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan, menerima laporan bahwa alat peringatan dini banjir di Pengadegan, Jakarta Selatan, mengalami kerusakan dan tidak berfungsi saat ketinggian air di Bendungan Katulampa meningkat. Warga setempat juga mengonfirmasi kondisi ini.


Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Ali Lubis, menyoroti pentingnya alat tersebut untuk keselamatan warga. Jika benar mengalami kerusakan, menurutnya, situasi ini sangat berbahaya.


"Kalau informasi ini benar, maka ini sangat berisiko. Alat ini menyangkut keselamatan masyarakat, jadi jika rusak atau tidak berfungsi, harus segera diperbaiki," ujar Ali Lubis kepada wartawan, Rabu (5/3/2025).


Dinas Terkait Diminta Segera Mengecek dan Memperbaiki

Ali meminta instansi terkait segera melakukan pengecekan terhadap alat peringatan dini banjir yang ada di masyarakat. Jika ditemukan alat yang tidak berfungsi, ia menegaskan bahwa perbaikan harus segera dilakukan.


"Perlu dicek terlebih dahulu oleh pihak berwenang, dalam hal ini dinas terkait, apakah alat tersebut benar-benar rusak atau tidak berfungsi," katanya.


"Jika memang ada kerusakan, harus segera diperbaiki, apalagi saat ini masih musim hujan dan potensi banjir masih tinggi," tambahnya.


Laporan Kerusakan Saat Ketinggian Air Bendungan Katulampa Naik

August Hamonangan mengungkapkan bahwa alat peringatan dini banjir berupa pengeras suara di Pengadegan seharusnya berfungsi untuk memperingatkan warga jika terjadi potensi banjir. Namun, saat ketinggian air di Bendungan Katulampa mencapai titik kritis, alat tersebut tidak berbunyi.


"Kami menerima laporan bahwa pengeras suara yang digunakan untuk memberi peringatan kepada warga tidak berfungsi. Padahal, saat itu tinggi muka air di Bendungan Katulampa sudah memasuki kondisi kritis," ujar August dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3).


Sebagai penasihat Fraksi PSI DPRD DKI, ia meminta Pemprov DKI Jakarta untuk memastikan alat peringatan dini banjir tetap dalam kondisi prima agar kejadian serupa tidak terulang.


"Keselamatan warga harus menjadi prioritas utama. Pemprov DKI Jakarta harus memastikan bahwa alat-alat peringatan banjir berfungsi dengan baik," tegasnya.


Selain itu, August juga mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pengendali banjir guna meminimalkan risiko banjir di ibu kota.


Warga Mengaku Tidak Mendapat Peringatan Banjir

Beberapa warga di Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, membenarkan bahwa tidak ada peringatan dini saat terjadi potensi banjir. Mereka hanya mengandalkan informasi dari ketua RT setempat.


"Tidak ada alat peringatan dini, kami hanya mendapat informasi dari pak RT," ujar Kartini, warga RT 07/RW 01, seperti dikutip dari Antara, Rabu (5/3).


Kartini mengingat bahwa pada tahun 2020, alat peringatan dini berupa pengeras suara yang terpasang di Kantor Kelurahan Pengadegan masih berfungsi dengan baik. Pada waktu itu, dirinya dan warga lainnya bisa segera mengungsi setelah mendapatkan informasi dari alat tersebut.


"Tahun 2020 alatnya masih ada, begitu ada peringatan, kami bisa langsung bersiap mengungsi," katanya. (des*)