![]() |
Jemaah tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang |
Padang – Jemaah tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang, Sumatera Barat, telah merayakan Idulfitri pada Sabtu (29/3). Mereka menggelar salat Id di surau atau musala pada pagi hari.
Sejak Jumat (28/3) malam, para jemaah di Surau Baru, Kelurahan Binuang Kampung Dalam, Kecamatan Pauh, sudah mulai bertakbir menyambut hari kemenangan.
Pada Sabtu (29/3) pagi, jemaah yang terdiri dari laki-laki, perempuan, remaja, hingga anak-anak mulai berdatangan ke surau sekitar pukul 07.00 WIB untuk melaksanakan salat Id.
Menurut perhitungan ulama tarekat Naqsabandiyah, 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada hari ini, lebih awal dibandingkan mayoritas umat Islam lainnya.
"Hari ini kami melaksanakan Salat Id karena berdasarkan perhitungan hisab turun-temurun, 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari ini," ujar Mardanus, salah satu pemimpin tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat.
Mardanus bertindak sebagai imam sekaligus khatib dalam salat Id tersebut. Dalam khotbahnya, yang disampaikan dalam bahasa Arab, ia menegaskan bahwa jemaah Naqsabandiyah telah menjalankan puasa Ramadan selama 30 hari penuh.
"Kami memang memulai puasa lebih awal," jelasnya.
Perayaan Idulfitri di Berbagai Lokasi
Surau Baru dikenal sebagai salah satu pusat aktivitas tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang. Selain di tempat tersebut, salat Id juga digelar di berbagai lokasi lainnya di kota ini.
Pengikut tarekat Naqsabandiyah tidak hanya berada di Padang, tetapi juga tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Sumatera Barat, dengan jumlah penganut diperkirakan mencapai 5.000 orang.
Di Sumatera Barat, tarekat Naqsabandiyah merupakan salah satu dari tiga tarekat besar yang berkembang, selain Tarekat Sattariyah dan Kastariyah.
Perbedaannya, tarekat Naqsabandiyah biasanya merayakan Idulfitri lebih awal, sementara Tarekat Sattariyah dan Kastariyah cenderung menetapkannya lebih lambat dibandingkan ketetapan pemerintah.(des*)