Lemkapi: Ada Gerakan Masif Goyang Jabatan Kapolri -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Lemkapi: Ada Gerakan Masif Goyang Jabatan Kapolri

Senin, 10 Maret 2025
Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan

Jakarta – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi), Edi Hasibuan, mencurigai adanya gerakan besar-besaran yang dilakukan sejumlah pihak dengan tujuan menggoyahkan posisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.


Menurut Edi, gerakan tersebut dikemas dalam bentuk pertemuan silaturahmi yang pada akhirnya bermuara pada upaya menciptakan narasi untuk menekan posisi Kapolri. Selain itu, muncul pula upaya penyebaran opini yang berisi ketidaksukaan terhadap mantan Presiden Joko Widodo.


"Kami melihat ada upaya yang cukup masif untuk menggoyang jabatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo," ujar Edi Hasibuan dalam pernyataannya pada Minggu (9/3/2025).


Edi, yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum di Universitas Bhayangkara Jakarta, menegaskan bahwa kewenangan terkait jabatan Kapolri sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, keputusan terkait kapan Kapolri akan diganti merupakan hak prerogatif presiden.


"Kami mengimbau semua pihak untuk bersabar dan menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo mengenai kapan Kapolri akan diganti, karena itu merupakan hak prerogatif presiden," jelas mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) tersebut.


Lebih lanjut, Edi juga meminta agar tidak ada pihak yang melontarkan sindiran politik atau membuat pernyataan yang dapat menyesatkan serta memprovokasi masyarakat.


Sebelumnya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendapat kritik karena dianggap terlalu banyak terlibat dalam politik praktis, sehingga muncul desakan agar dirinya dicopot dari jabatan Kapolri.


Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, menilai bahwa Listyo Sigit memiliki kecenderungan lebih kuat di bidang politik dibandingkan sebagai aparat penegak hukum.


"Saya melihat bahwa Pak Listyo memiliki bakat politik yang lebih dominan dibandingkan perannya sebagai aparat penegak hukum. Oleh karena itu, saya berharap presiden segera mengambil keputusan untuk menggantinya," ujar Ray dalam sebuah diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu.


Ray juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah sejak lama mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi kinerja Listyo Sigit. Namun, menurutnya, hal ini tidak mudah dilakukan karena hubungan kedekatan antara Listyo dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.


"Posisi Kapolri ini cukup kuat. Dalam pembicaraan dengan Pak Prabowo, ini bisa dibilang menjadi salah satu diskusi paling alot antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo," tandasnya. (des*)