![]() |
Pendiri TikTok Jadi Orang Terkaya di China |
Jakarta – Zhang Yiming, sosok di balik kesuksesan ByteDance, perusahaan induk dari aplikasi TikTok, kini menyandang predikat sebagai orang terkaya di China. Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, kekayaan bersihnya mencapai 57,5 miliar dolar AS, melampaui pendiri Tencent, Pony Ma, yang memiliki kekayaan sebesar 56,5 miliar dolar AS.
TikTok, salah satu produk unggulan ByteDance, telah berkembang pesat menjadi platform media sosial dengan pengguna di seluruh dunia.
Kehidupan Pribadi Zhang Yiming
Zhang Yiming dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang tampil di depan publik. Setelah lebih dari satu dekade memimpin ByteDance, ia memilih mundur dari jabatan CEO pada tahun 2021.
Menurut rekan-rekannya, Zhang lebih menyukai aktivitas menyendiri seperti membaca, mendengarkan musik, dan menganalisis perkembangan teknologi. Dalam sebuah wawancara, ia bahkan mengakui bahwa dirinya tidak memiliki keterampilan manajerial yang ideal.
"Saya merasa lebih cocok untuk bekerja di balik layar dan berkontribusi dengan cara yang tidak melibatkan pengelolaan langsung terhadap orang lain," ujarnya seperti dikutip dari Reuters.
Latar Belakang Zhang Yiming
Zhang lahir pada tahun 1983 di Provinsi Fujian, Tiongkok. Orang tuanya merupakan pegawai negeri. Namanya sendiri memiliki arti filosofis dalam bahasa China, yaitu "mengejutkan banyak orang pada kesempatan pertama."
Setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Nankai dengan gelar di bidang teknik perangkat lunak, Zhang memulai kariernya di perusahaan rintisan pemesanan perjalanan digital bernama Kuxun. Di perusahaan ini, ia mengasah keterampilan teknis dan manajerial, termasuk dalam memimpin tim yang beranggotakan puluhan orang.
Perjalanan Karier dan Kesuksesan ByteDance
Setelah bekerja di Kuxun dan sempat bergabung dengan Microsoft, Zhang akhirnya mendirikan ByteDance pada tahun 2012. Produk pertamanya, Toutiao, merupakan agregator berita berbasis kecerdasan buatan yang menawarkan konten secara personal berdasarkan minat pengguna.
Pada tahun 2016, ByteDance meluncurkan aplikasi Douyin di China, yang kemudian diperkenalkan secara global dengan nama TikTok. Aplikasi ini dengan cepat menjadi fenomena, terutama di kalangan anak muda, dengan lebih dari 170 juta pengguna di Amerika Serikat pada tahun 2024.
Di dalam perusahaan, Zhang menerapkan budaya kerja yang unik. Ia mendorong karyawannya untuk aktif membuat konten di TikTok, bahkan menetapkan aturan bagi manajer untuk mencapai jumlah "like" tertentu di platform. Jika target tidak tercapai, mereka harus melakukan push-up sebagai bentuk hukuman.
Gaya kepemimpinan Zhang dikenal analitis, inovatif, dan berorientasi pada pertumbuhan bisnis jangka panjang. Namun, pada tahun 2021, ia memutuskan untuk mundur dari posisi CEO, merasa bahwa perannya akan lebih efektif dalam aspek strategis perusahaan daripada pengelolaan operasional sehari-hari.
Menjadi Miliarder dan Tantangan TikTok di AS
Forbes pertama kali mencatat Zhang sebagai miliarder pada tahun 2018 dengan kekayaan 4 miliar dolar AS. Pada 2024, daftar Hurun menempatkannya sebagai orang terkaya di China dengan total kekayaan 49,3 miliar dolar AS. Data terbaru Bloomberg Billionaires Index pada Maret 2025 menunjukkan bahwa kekayaannya telah meningkat menjadi 57,5 miliar dolar AS.
Di tengah kesuksesan global TikTok, ByteDance menghadapi tantangan di Amerika Serikat, termasuk potensi larangan atau tekanan untuk melepas kepemilikan aplikasi tersebut. Namun, hingga kini, TikTok tetap menjadi salah satu platform media sosial terbesar di dunia, terus berkembang dan memberikan pengaruh besar dalam industri digital serta hiburan global.(BY)