![]() |
Dra.Hj.Afni Dasmar, M.Pd |
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Awal;
Afni Dasmar lahir pada 8 Juni 1965 di Lubuak Pua, VII Koto, Padang Pariaman, Sumatera Barat dari sebuah desa yang tenang, jauh dari keramaian, terletak di tepi sungai dengan hamparan sawah lahan pertanian yang indah.
Ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara, pasangan suami isteri dari Hj. Dasima dan H. Aliumar. Kedua oratantuanya adalah guru di SMPN VII Koto Padang Pariaman.
Lantaran, pengaruh orang tuanya yang keras dalam mendidik, mendorong Afni untuk menghargai pentingnya pendidikan. Dengan prinsip "Carilah ilmu walaupun ke negeri Cina," Afni bersama saudara-saudaranya berhasil mengenyam pendidikan yang tinggi, meskipun hidup mereka tidak selalu mulus dengan suka dan duka di kampuang.
Cita-cita dan Perjalanan Karier;
Pada awalnya, Afni bercita-cita menjadi seorang perawat rumah sakit, namun takdir membawa ia ke jalur yang berbeda. Setelah menamatkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lubuk Alung, ia melanjutkan kuliah di IAIN Bonjol Imam Padang, hingga lulus pada tahun 1992.
Kehidupan membawanya menjadi seorang pengajar di Universitas Muhammadiyah Jambi, meskipun awalnya ia tidak menyangka akan berkarier di dunia pendidikan Perguruan Tinggi yang dinaungi organisasi keagaman terbesar tersebut.
Kehidupan Pribadi dan Perubahan Takdir;
Setelah lulus kuliah, orang tua Afni menjodohkannya dengan Yusrizal, seorang pria yang juga memiliki hubungan keluarga, berkampung halaman Koto Mambang Nagari Sungai Durian, masih wilayah Kecamatan VII Koto lama.
Usai menikah mereka pindah ke Jakarta, di mana suaminya mengikuti pelatihan pendidikan ke Amerika. Di Jakarta, Afni dikaruniai anak pertama, Aulia Nissa Rifani.
Setelah suaminya melanjutkan studi ke Amerika, Afni kembali ke kampung halaman, dan tinggal bersama orang tuanya selama dua tahun di Lubuak Pua. Keluarga ini, akhirnya menetap di Jambi setelah suami Afni mengabdi di Universitas Jambi pada tahun 1996.
Ujian Hidup dan Musibah ;
Afni mengalami berbagai ujian hidup, salah satunya adalah penyakit yang menyebabkan dirinya sering sakit dan harus mengonsumsi obat seumur hidup, begitu dokter berucap. Tetapi, ia terus berikhtiar kepada Allah, dengan minum obat herbal yang alami. Alhamdulillah wasyukurillah, sehat.
Pada bulan puasa, saat mengikuti perjalanan ke Bukittinggi bersama suami, mereka mengalami kecelakaan mobil. Musibah ini membuat Afni kehilangan anggota tubuhnya, namun ia tetap bersyukur atas kesempatan hidup yang masih diberikan Allah Yang Maha Besar.
Perjalanan Pendidikan Lanjutan dan Karier di Jambi ;
Setelah tinggal di Jambi, Afni melanjutkan pendidikan S2 di UIN Jambi, itupun setelah anak ketiganya, Yusuf Starville Rizani, ketika berusia lima tahun.
Selain melanjutkan studi, Afni juga mengajar di salah satu universitas swasta di Jambi, yang sampai sekarang masih dijalani. Pada tahun 2000 hingga 2003, suami Afni melanjutkan pendidikan S2 di Amerika. Lantas, mereka tinggal di sana selama dua tahun, di mana anak ketiganya lahir.
Refleksi dan Hikmah Hidup ;
Afni menyadari bahwa hidup ini penuh dengan ujian, dan tak selalu sesuai dengan yang diinginkan. Meskipun sering sakit, mengalami kecelakaan, dan berbagai tantangan lainnya, ia tetap bersyukur atas semua nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ia percaya bahwa setiap perjalanan hidup memiliki hikmahnya, dan bahwa yang terpenting adalah menjaga hati tetap dekat dengan Allah.
Kini, Dra.Hj.Afni Dasmar M.Pd. terus melangkah dengan mengabdi di dunia pendidikan, dan tetap bersyukur atas segala yang telah dilaluinya. Perjalanan hidupnya adalah bukti bahwa meski hidup penuh dengan ujian dan perubahan, dengan keteguhan hati dan keimanan, setiap tantangan bisa dihadapi dengan penuh syukur kepada Allah subhanallahu wata'ala, Jambi 06032025. (*/saco).