![]() |
Kapan Chery Bangun Pabrik Sendiri di Indonesia? |
Jakarta - PT Chery Sales Indonesia (CSI) saat ini masih mengandalkan fasilitas produksi milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) untuk proses perakitan lokal. Pihak CSI pun memberikan tanggapan terkait rencana pembangunan pabrik sendiri di Indonesia.
Chery Pertimbangkan Pembangunan Pabrik Sendiri
Country Director CSI, Zeng Shuo, mengungkapkan bahwa pihaknya masih dalam tahap kajian dan diskusi dengan prinsipal mengenai rencana pembangunan pabrik mandiri. Tujuan dari pembangunan fasilitas tersebut adalah untuk meningkatkan daya saing di pasar otomotif Indonesia.
Saat ini, Chery masih berbagi fasilitas produksi dengan beberapa merek lain, seperti Neta dan Jetour, di pabrik PT HIM yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
"Kami memiliki kode etik yang harus dipatuhi, sehingga belum bisa mengungkapkan detailnya. Namun, yang bisa saya sampaikan adalah kami telah memulai langkah-langkah untuk meningkatkan kapasitas produksi di Indonesia," ujar Zeng Shuo di Jakarta baru-baru ini.
Lonjakan Permintaan, Chery Fokus Tingkatkan Produksi
Sebagai informasi, Chery mulai melakukan produksi di Indonesia pada 20 September 2022. Namun, seiring meningkatnya permintaan, perusahaan menyadari perlunya peningkatan kapasitas produksi secara bertahap.
"Saya tidak ingin melihat situasi seperti saat ini, di mana banyak pelanggan harus menunggu lama untuk mendapatkan unit mereka, termasuk Tiggo Cross. Kami harus mencari solusi," kata Zeng Shuo.
Saat ini, model dengan permintaan tertinggi dari Chery adalah Tiggo Cross dan J6. Untuk mobil listrik bergaya off-road, total pemesanan telah mencapai 3.000 unit, dengan 1.200 unit sudah dikirim ke pelanggan.
Sementara itu, Tiggo Cross yang baru diperkenalkan di ajang IIMS 2025 telah menerima 1.500 pesanan, dengan 200 unit sudah diserahkan ke konsumen. Masa tunggu saat ini sekitar dua bulan, dan Chery berupaya untuk menguranginya.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah meningkatkan produksi J6 menjadi 1.000 unit per bulan, serta Tiggo Cross menjadi 600-700 unit per bulan. Peningkatan kapasitas ini ditargetkan mulai diterapkan pada akhir Maret 2025.(BY)