Profil Simon Aloysius Mantiri, Bos Pertamina yang Terlibat dalam Skandal Minyak Mentah -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Profil Simon Aloysius Mantiri, Bos Pertamina yang Terlibat dalam Skandal Minyak Mentah

Rabu, 05 Maret 2025
Harta Kekayaan Simon Aloysius Mantiri, Bos Pertamina yang Minta Maaf Buntut Kasus Korupsi BBM.


Jakarta – Simon Aloysius Mantiri, petinggi Pertamina, menyampaikan permintaan maaf terkait kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina, subholding, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).


Permintaan maaf ini disampaikan Simon dalam konferensi pers yang digelar di Graha Pertamina, Jakarta, pada Senin (3/3/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia juga menegaskan dukungannya terhadap Kejaksaan Agung dalam mengusut tuntas kasus ini.


Profil Simon Aloysius Mantiri

Berdasarkan berbagai sumber, Simon Aloysius Mantiri lahir di Kamasi, Tomohon, Sulawesi Utara. Saat ini, ia juga diketahui menjabat sebagai anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.


Simon menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2022. Kariernya di industri perminyakan dimulai sebagai engineer di sektor hulu migas, tepatnya di blok South East Sumatera yang dikelola oleh China National Offshore Oil Corporation (CNOOC).


Sebelum menjabat sebagai pimpinan tertinggi di Pertamina, Simon pernah menduduki posisi Direktur PT Nusantara Energy dan Direktur Keuangan PT Agro Industri.


Pria yang bergelar Master of Business Administration (MBA) ini ditunjuk sebagai Direktur Utama Pertamina menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang mengundurkan diri dari jabatannya pada Februari 2024.


Harta Kekayaan Simon Aloysius Mantiri

Mengacu pada laporan keuangan Pertamina tahun 2022, Simon diperkirakan menerima gaji dan bonus tahunan sebesar Rp36,9 miliar.


Sebagai perbandingan, mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pernah mengungkapkan bahwa gajinya sebagai Komisaris Utama pada 2020 mencapai Rp170 juta per bulan. Selain itu, Ahok juga menyebutkan bahwa bonus tantiem untuk jabatan Direktur Utama bisa mencapai Rp25 miliar.


Dalam aturan Kementerian BUMN, gaji Komisaris Utama ditetapkan sebesar 45% dari gaji Direktur Utama setiap tahunnya. Berdasarkan laporan keuangan Pertamina, total kompensasi untuk jajaran manajemen kunci dan Dewan Komisaris pada 31 Desember 2022 tercatat sebesar USD 23,90 juta atau sekitar Rp358,5 miliar, mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.


Setiap direktur di Pertamina rata-rata memperoleh penghasilan sekitar Rp36,9 miliar per tahun, dengan besaran honorarium yang ditentukan berdasarkan jabatan dan persentase dari gaji Direktur Utama.


Itulah gambaran kekayaan Simon Aloysius Mantiri, bos Pertamina yang meminta maaf terkait kasus dugaan korupsi BBM.(BY)