Tumpahan Minyak Hitam Cemari Pesisir Bintan, Wisatawan Mengeluh -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Tumpahan Minyak Hitam Cemari Pesisir Bintan, Wisatawan Mengeluh

Kamis, 06 Maret 2025

 

ilustrasi


Jakarta – Pesisir pantai wisata dan perahu nelayan di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), mengalami pencemaran akibat tumpahan minyak hitam.


Tumpahan minyak berwarna hitam pekat tersebut membuat para wisatawan mengeluhkan kondisi pantai yang tercemar, sementara para nelayan kesulitan melaut. Tak hanya mencemari air laut di sepanjang garis pantai, minyak ini juga menempel pada tiang-tiang rumah warga yang berada di pesisir.


"Minyak hitam kembali mencemari perairan Bintan, mulai dari daerah Berakit hingga Kijang," ujar David, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bintan,  Rabu (5/3).


Dugaan Sumber Pencemaran

Menurut David, minyak hitam tersebut telah mencemari perahu dan alat tangkap nelayan. Ia menduga sumber pencemaran berasal dari kapal bunker atau tanker yang beroperasi di perairan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, yang lokasinya berdekatan dengan Bintan.


David mengungkapkan ada dua kemungkinan penyebab minyak hitam ini mencapai pantai. Pertama, angin utara yang cukup kencang bisa menyebabkan kapal tugboat bermuatan minyak mengalami kebocoran atau tumpahan yang kemudian terbawa arus ke perairan Bintan. Selain itu, ada dugaan minyak tersebut berasal dari aktivitas pengeboran minyak lepas pantai.


“Bintan sangat dekat dengan Malaysia dan Singapura. Jika ada kapal tanker yang mengalami kebocoran atau minyak jatuh ke laut, arus laut bisa membawanya hingga ke pesisir Bintan,” jelasnya.


Keluhan Wisatawan dan Harapan Pengawasan Ketat

Sementara itu, pelaku wisata di Bintan, Iwan Winarto, menyebut wisatawan yang datang ke pantai berpasir putih di kawasan tersebut mengeluhkan pencemaran minyak hitam. Menurutnya, insiden ini terjadi hampir setiap tahun dan berdampak buruk pada sektor pariwisata.


Iwan berharap pihak berwenang segera menangani masalah ini dengan serius. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan lebih ketat di wilayah perbatasan guna mencegah pencemaran serupa terjadi kembali.


Hingga berita ini diturunkan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bintan belum memberikan pernyataan resmi terkait pencemaran minyak hitam di wilayah pesisir tersebut.(des*)