Variasi Durasi Puasa Ramadhan 2025 di Berbagai Negara -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Variasi Durasi Puasa Ramadhan 2025 di Berbagai Negara

Sabtu, 01 Maret 2025

 

ilustrasi


Jakarta – Umat Muslim di Indonesia dan berbagai belahan dunia mulai menjalankan ibadah puasa pada hari ini, Sabtu (1/3/2025). Meskipun dimulai pada tanggal yang sama, lama waktu berpuasa di setiap negara berbeda-beda.


Variasi durasi puasa ini dipengaruhi oleh lokasi geografis suatu wilayah terhadap garis khatulistiwa dan kutub, serta perbedaan panjang siang dan malam di berbagai belahan dunia pada periode ini dalam setahun.


Wilayah-wilayah yang berada lebih dekat dengan Lingkaran Arktik, seperti negara-negara Skandinavia—Swedia, Norwegia, dan Finlandia—mengalami waktu puasa yang jauh lebih panjang, mencapai lebih dari 15 jam. Ibu kota Greenland, Nuuk, juga menghadapi durasi puasa yang lama akibat fenomena "matahari tengah malam," di mana siang hari berlangsung lebih lama di daerah dekat kutub.


Kondisi serupa terjadi di kawasan utara lainnya seperti Alaska dan beberapa wilayah di Kanada, di mana lamanya waktu siang menyebabkan durasi puasa menjadi salah satu yang terpanjang di dunia.


Sebaliknya, negara-negara di belahan bumi selatan mengalami durasi puasa yang lebih pendek karena panjang siang yang lebih singkat pada waktu ini dalam setahun.


Di kota-kota seperti Brasilia (Brasil), Harare (Zimbabwe), dan Islamabad (Pakistan), umat Muslim akan berpuasa sekitar 12 hingga 13 jam. Sementara itu, di Johannesburg dan Cape Town (Afrika Selatan), Ciudad del Este (Paraguay), serta Montevideo (Uruguay), waktu puasa berkisar antara 11 hingga 12 jam.


Buenos Aires (Argentina) dan Christchurch (Selandia Baru) akan menjalani puasa selama sekitar 12 jam, sementara King Scott di Chili memiliki salah satu durasi puasa terpendek, yaitu 11 hingga 12 jam.


Di Inggris, Ramadan tahun 2025 menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, bulan suci ini berakhir sebelum perubahan jam musim panas, sehingga durasi puasa menjadi lebih singkat.


Perubahan durasi puasa merupakan hal yang wajar. Di belahan bumi utara, lama puasa akan terus berkurang hingga tahun 2031, saat Ramadan bertepatan dengan titik balik matahari musim dingin—hari dengan siang terpendek dalam setahun. Setelah itu, durasi puasa perlahan akan meningkat hingga mencapai titik balik matahari musim panas—hari terpanjang dalam setahun. Sementara itu, umat Muslim di belahan bumi selatan, seperti di Australia atau Malawi, akan mengalami pola yang berlawanan.


Bagaimana Durasi Puasa di Indonesia?

Di Indonesia, waktu puasa relatif stabil setiap tahunnya, berkisar antara 12,5 hingga 13 jam. Meskipun negara ini memiliki tiga zona waktu berbeda, letaknya yang berada di garis khatulistiwa membuat panjang siang dan malam hampir selalu seimbang sepanjang tahun.


Waktu imsak atau awal puasa serta adzan maghrib hanya mengalami pergeseran sekitar 5 hingga 10 menit setiap tahunnya. Umumnya, imsak berlangsung sekitar pukul 04.30-04.40 waktu setempat, sedangkan waktu berbuka puasa (Maghrib) berada di kisaran pukul 17.50-18.20 waktu setempat.(des*)