![]() |
Bupati John Kenedy Azis ikut turun tangan langsung bersihkan lapangan Arena Pacuan Kuda, Duku Banyak, Balah Aie, VII Koto, Padang Pariaman, begitu usai penutupan acara, Minggu sore, 6 April 2025. |
Padang Pariaman — Suasana sore itu masih menyisakan semangat dan euforia dari dua hari gelaran akbar Pacu Kuda Bupati Padang Pariaman Cup 2025. Namun, di tengah lapangan yang mulai sepi, tampak sosok yang tidak biasa. Dialah Bupati John Kenedy Azis (JKA), dengan tangan sendiri ikut memungut sampah bersama para panitia.
Pada Minggu sore, 6 April 2025 kemaren, begitu usai event pacuan kuda berakhir, JKA tidak mau memilih untuk duduk manis di Tribun Utama Arena Pacuan Kuda tersebut.
Ia pun ikut turun langsung ke lapangan bersama Panitia lainnya di Arena Pacuan Kuda Duku Banyak, Nagari Balah Aie Timur, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. Bupati JKA ikut serta memungut dan membersihkan limbah sisa makanan dan sampah plastik yang tertinggal.
“Inilah bentuk nyata kepedulian kita terhadap kebersihan, keindahan, dan keamanan lingkungan. Kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi.?” ucapnya sambil mengayunkan tangan memungut bekas wadah makanan.
Event Pacu Kuda yang kembali dihidupkan setelah delapan tahun vakum ini mencatat sejarah. Dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dan ditutup oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Gupuh Setiyono, acara ini menarik lebih dari 40 ribu pengunjung dari berbagai daerah bahkan luar provinsi.
Momentum libur Idul Fitri turut menambah riuh suasana, dan perputaran ekonomi selama kegiatan diperkirakan mencapai lebih dari Rp4 miliar.
Namun, di balik kemeriahan itu, JKA menunjukkan bahwa tanggung jawab tidak berhenti setelah panggung usai. Kepeduliannya pada prinsip K3 — Kebersihan, Keindahan, dan Keamanan — menjadi pesan moral yang kuat bagi semua pihak.
“Budaya bersih adalah ajaran Islam dan bagian dari iman. Kalau ini bisa kita jadikan kebiasaan harian, baik di rumah, kantor, maupun di lingkungan nagari, maka pembangunan yang kita lakukan akan lebih bermakna,” lanjutnya.
Bupati juga menekankan pentingnya gotong royong. Bukan sekadar membersihkan sisa acara, tapi menghidupkan kembali semangat kebersamaan, saling bantu, dan rasa memiliki terhadap ruang publik.
Langkah sederhana ini, bukan hanya soal bersih-bersih. Ini adalah ajakan, sebuah gerakan kecil dari seorang pemimpin yang berharap masyarakat meniru dan melanjutkan. Karena membangun Padang Pariaman yang Maju dan Sejahtera (MERATA) bukan hanya tugas pemerintah — tapi tanggung jawab bersama.(saco).