Cabai Rawit Merah Tembus Rp100.000/kg, Bapanas Siap Turun ke Pasar -->

Iklan Muba

Cabai Rawit Merah Tembus Rp100.000/kg, Bapanas Siap Turun ke Pasar

Rabu, 02 April 2025

Harga Cabai Tembus Rp100 Ribu/Kg.


Jakarta – Harga cabai rawit merah mengalami lonjakan drastis sejak Januari 2025 hingga periode Lebaran, melewati batas harga acuan pembelian pemerintah (HAP) dan mencapai Rp100.000 per kilogram.


Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak menentu.


“Penyebab utama kenaikan harga ini adalah faktor cuaca,” ujar Roro saat ditemui di rumah dinas Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada Selasa (1/4/2025).


Ia menambahkan bahwa meskipun pemerintah terus melakukan pemantauan harga bahan pangan, faktor cuaca berada di luar kendali manusia.


“Perubahan cuaca memang sesuatu yang sulit dikendalikan, tetapi kami tetap akan terus mengawasi pergerakan harga,” jelasnya.


Saat ini, Kementerian Perdagangan bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah berkoordinasi untuk menstabilkan harga cabai rawit merah yang terus meningkat.


“Kami bekerja sama dengan Bapanas karena ini merupakan salah satu prioritas utama mereka dalam pemantauan harga pangan. Semoga harga cabai bisa segera stabil,” kata Roro.


Sebelumnya, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, juga menanggapi kenaikan harga cabai rawit merah. Ia meminta informasi mengenai pasar-pasar yang mengalami lonjakan harga dan berjanji akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan.


“Kalau ada cabai yang dijual Rp100.000 per kilogram, informasikan kepada kami. Kami akan fasilitasi diskusi dan turun langsung ke lokasi,” ujar Arief di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.


Arief menegaskan bahwa keseimbangan harga di tingkat petani dan konsumen perlu dijaga agar tidak ada pihak yang dirugikan. Ia juga menolak harga pangan yang terlalu rendah jika tidak sesuai dengan biaya produksi.


“Kita tidak bisa mengharapkan harga cabai hanya Rp10.000-15.000 per kilogram sementara harga beras di pasar juga terus naik. Semua harus dihitung dengan struktur biaya yang tepat,” pungkasnya.(BY)