![]() |
Kolom abu Gunung Marapi membubung tinggi dari kejauhan. |
Padang Panjang, fajarsumbar.com – Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitasnya. Pada hari ketiga Lebaran 1446 H, gunung ini mengalami erupsi dengan kolom abu mencapai 1.000 meter, Rabu (2/4/2025).
Fenomena alam ini menjadi perhatian, terutama bagi para perantau yang pulang kampung untuk merayakan Idulfitri. Pemandangan letusan Gunung Marapi yang megah justru menarik perhatian mereka, meskipun tetap diiringi kewaspadaan.
Pantauan fajarsumbar.com dari kejauhan, gumpalan abu berwarna coklat keputih-putihan membumbung tinggi ke angkasa. Langit yang semula cerah perlahan diselimuti kabut abu tipis, memberikan suasana yang kontras di tengah perayaan Lebaran.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau dampak negatif signifikan akibat erupsi ini. Namun, masyarakat di sekitar gunung tetap diminta waspada terhadap potensi bahaya lanjutan.
Fatih Saadi dan Hanifa Azwa, warga Kota Padang yang tengah berlebaran di rumah orang tua mereka di Bukittinggi, mengaku terkesima melihat erupsi ini. “Semoga tidak menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat sekitar,” ujar Fatih Saadi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas Marapi. Hingga kini, status gunung masih dalam level waspada, dengan potensi erupsi susulan tetap diantisipasi.
Warga dan wisatawan diimbau untuk tidak mendekati radius tertentu yang telah ditetapkan demi keselamatan. Abu vulkanik yang terbawa angin juga dapat berdampak pada kesehatan dan penerbangan di sekitar wilayah Sumatera Barat.
Gunung Marapi sendiri merupakan salah satu gunung api paling aktif di Sumatera. Sejak beberapa bulan terakhir, erupsinya terjadi secara berkala dengan intensitas yang bervariasi.
Masyarakat setempat diharapkan tetap tenang, namun waspada. Informasi resmi dari otoritas terkait menjadi acuan utama dalam menghadapi aktivitas vulkanik Gunung Marapi ini.(Ab)