Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan komitmennya untuk menyelidiki kasus viral terkait konten inses atau hubungan sedarah yang muncul di grup Facebook bernama 'Fantasi Sedarah'. Ia menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap hal ini.
"Jika suatu kasus memiliki dampak yang mengancam masyarakat luas, Polri pasti akan melakukan penyelidikan mendalam dan menindaklanjutinya dengan tegas," kata Sigit usai menghadiri acara Silaturahmi Siswa Terpilih SMA Kemala Taruna Bhayangkara di PTIK, Minggu (18/5/2025).
"Ini merupakan bagian dari komitmen kami," tambahnya.
Di sisi lain, Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya juga berjanji akan mengusut secara tuntas semua hal yang berkaitan dengan grup Facebook 'Fantasi Sedarah' yang tengah menjadi perbincangan dan menuai kecaman di media sosial.
"Grup Facebook yang baru-baru ini ramai diperbincangkan, dengan nama akun Fantasi Sedarah, akan kami telusuri dan pelajari secara menyeluruh," ungkap Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, kepada wartawan pada Jumat (16/5/2025).
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memblokir enam grup Facebook, termasuk grup Fantasi Sedarah, karena mengandung konten yang bertentangan dengan norma sosial yang berlaku.
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Kominfo, Alexander Sabar, menjelaskan bahwa pemblokiran ini merupakan langkah tegas dari pemerintah untuk melindungi anak-anak dari paparan konten digital yang berpotensi merusak perkembangan mental dan emosional mereka.
"Kami segera berkoordinasi dengan Meta untuk memblokir grup komunitas tersebut. Grup ini tergolong dalam penyebaran paham yang tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat," jelas Alexander dalam keterangan resminya, Jumat (16/5/2025).
Alexander menegaskan bahwa konten yang ada di grup tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap hak anak-anak.
"Grup tersebut memuat konten fantasi dewasa yang melibatkan anggota komunitas dengan keluarga kandung, terutama anak-anak di bawah umur," ujar Alexander.(des*)