![]() |
Muharlion |
Padang, fajarsumbar.com – Ketua DPRD Kota Padang, Ustaz Muharlion, menyatakan keprihatinannya atas mencuatnya dugaan perselingkuhan yang melibatkan seorang camat aktif di Kota Padang. Oknum pejabat yang dimaksud adalah AMP, Camat Padang Selatan, yang kini tengah menjadi sorotan publik.
"Ini bukan pelanggaran ringan. Ini sudah masuk kategori pelanggaran berat," tegas Muharlion saat dihubungi awak media , Minggu, 27 April 2025.
Muharlion menekankan bahwa Pemko Padang tak boleh tinggal diam. Menurutnya, aturan dan hukum yang berlaku harus ditegakkan secara konsisten, tanpa pandang bulu.
"Saya mendesak Wali Kota Fadly Amran agar segera bertindak tegas. Jangan beri ruang bagi perilaku yang mencoreng nama baik ASN. Tegakkan aturan perundang-undangan dengan sungguh-sungguh," ujarnya.
Ia menambahkan, ketegasan dalam penegakan hukum sangat penting untuk menciptakan efek jera, baik bagi yang bersangkutan maupun bagi ASN lainnya yang mungkin memiliki potensi melakukan pelanggaran serupa.
Lebih jauh, Muharlion menyarankan agar dalam proses pengangkatan pejabat, pemerintah tidak hanya menilai dari sisi kompetensi administratif, tetapi juga mempertimbangkan aspek kehidupan pribadi, termasuk kondisi keluarga.
"Sebelum seseorang diangkat menjadi pejabat, seharusnya rekam jejak keluarganya juga diperiksa. Apakah rumah tangganya harmonis? Istrinya bisa diwawancarai, karena dari situ bisa tergambar stabilitas emosional dan psikologis calon pejabat tersebut," ungkapnya.
Ia menyebut bahwa hal semacam ini bukan hal sepele, karena menyangkut kualitas kepemimpinan dan etika seorang pejabat publik. Menurutnya, psikolog profesional bisa dilibatkan dalam proses penilaian untuk mendeteksi potensi masalah dari aspek non-teknis tersebut.
Apalagi, lanjut Muharlion, saat ini Pemerintah Kota Padang sedang melaksanakan proses asesmen untuk penempatan sejumlah jabatan strategis.
"Asesmen ini adalah momentum penting. Ini saat yang tepat bagi Pemko untuk memilih figur terbaik—bukan hanya yang cakap dalam urusan birokrasi, tapi juga memiliki stabilitas psikologis dan kehidupan keluarga yang sehat. Semua itu akan berpengaruh terhadap cara mereka memimpin dan melayani masyarakat," tutupnya.(*)