Viral di Medsos, Warganet Serukan “Tangkap” Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi -->

Iklan Muba

Viral di Medsos, Warganet Serukan “Tangkap” Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi

Senin, 05 Mei 2025
Dedi Mulyadi


Padang, fajarsumbar.com — Sosok Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) mendadak jadi pusat perhatian publik di dunia maya. Beragam unggahan video, komentar, hingga konten parodi menyeruak di berbagai platform media sosial seperti TikTok, X, dan Instagram, memunculkan tagar-tagar tak biasa seperti #TangkapKDM dan #BawaKDMKeDaerahKami.


Namun, jangan salah sangka. “Tangkap” di sini bukan karena kasus hukum atau skandal, melainkan karena rasa kagum dan harapan dari warganet yang ingin ‘merebut’ sang gubernur untuk dijadikan pemimpin di provinsi mereka.


Salah satu video yang viral di TikTok menampilkan seorang ibu rumah tangga asal Aceh yang mengungkapkan kekagumannya pada gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi. Dengan nada penuh semangat, ia berkata, “Segera tangkap Kang Dedi Mulyadi! Kami warga Aceh ingin dia jadi pemimpin di sini. Kami butuh pemimpin yang bekerja nyata, bukan yang hanya pandai bicara.”


Video berdurasi kurang dari satu menit itu langsung dibanjiri komentar dan dibagikan ribuan kali. Banyak yang sepakat dengan pernyataan tersebut, menyebut Dedi sebagai figur langka yang bekerja langsung menyentuh rakyat, tak hanya duduk manis di balik meja kantor.


Tidak hanya dari Aceh, seruan serupa juga datang dari warganet di Jawa Timur. Seorang pengguna TikTok dari Surabaya bahkan menyebut, “Mohon segera kirim Kang Dedi ke Jatim. Gubernur kami butuh pesaing serius. Kami ingin pemimpin yang blusukan tiap hari, bukan cuma hadir di seremoni dan acara formal.”


Komentar itu disambut hangat warganet lain. Banyak yang membandingkan kiprah Kang Dedi dengan kepala daerah lainnya yang dinilai terlalu elitis dan jauh dari rakyat.


Sosok Dedi Mulyadi memang dikenal unik dan nyentrik. Dalam berbagai video yang ia unggah sendiri maupun yang tersebar di internet, ia kerap tampil mengenakan pakaian sederhana, blusukan ke pelosok desa, bahkan menyambangi rumah-rumah warga kurang mampu tanpa protokoler berlebihan.


Ia juga dikenal gemar menyelesaikan masalah rakyat secara langsung. Mulai dari membantu pedagang kecil yang diusir Satpol PP, memperbaiki rumah warga miskin, hingga menyekolahkan anak-anak yang putus sekolah dari hasil donasi yang dikumpulkan secara terbuka. Tak heran, gaya kepemimpinannya ini mendapat julukan “gubernur rakyat”.


“Pemimpin ini harusnya jadi teladan nasional. Bukan cuma jadi gubernur satu provinsi, tapi seharusnya jadi inspirasi seluruh Indonesia,” komentar seorang netizen di Instagram yang juga menjadi viral.


Di tengah kekeringan figur pemimpin yang merakyat dan responsif terhadap masalah akar rumput, sosok seperti Kang Dedi tampaknya menjadi oase. Banyak warganet yang mengaku ‘cemburu sosial’ melihat apa yang dilakukan Dedi Mulyadi di Jawa Barat.


“Lihat Jabar sekarang! Rakyatnya diperhatikan, jalan desa dibenahi, pendidikan disorot, kemiskinan diperangi langsung oleh gubernurnya sendiri. Kami iri! Kapan kami punya pemimpin seperti ini?” tulis seorang warga Kalimantan dalam akun Facebook miliknya.


Seruan warganet ini bahkan mulai merambah ke ranah politik. Di beberapa grup diskusi politik daring, muncul perbincangan serius soal potensi Dedi Mulyadi maju sebagai calon presiden atau wakil presiden di masa mendatang.


Tak sedikit pula yang meminta Presiden Prabowo Subianto, Panglima TNI, bahkan Kapolri untuk “menangkap” Dedi Mulyadi dalam arti positif — yakni merekrutnya ke level nasional, agar gaya kepemimpinannya bisa berdampak lebih luas.


“Bila negara ini ingin berubah, maka pemimpin model Kang Dedi inilah yang harus didorong naik ke level pusat,” ujar akun bernama @RakyatBergerak dalam postingannya yang juga viral.


Menanggapi viralnya video dan komentar warganet ini, hingga kini Kang Dedi Mulyadi belum memberikan pernyataan resmi. Namun dalam unggahan terakhir di akun TikTok miliknya, ia terlihat tetap menjalani aktivitas seperti biasa, membantu petani, menyapa anak-anak sekolah, dan menyusuri gang-gang sempit sambil mendengarkan keluhan rakyat.


“Pemimpin itu tugasnya mendengar dan menyelesaikan, bukan hanya menyusun rencana dan pidato,” ujarnya dalam satu unggahan videonya.


Fenomena ini membuktikan bahwa di tengah derasnya arus politik elitis, rakyat tetap mendambakan pemimpin yang hadir dan bekerja nyata. Dan Kang Dedi Mulyadi, tampaknya telah memenangkan hati banyak orang, bukan dengan janji, tetapi dengan aksi.(Ab)