Batam akan Bangun LRT Gantung Pertama di Indonesia Transpotasi Mirip Eropa -->

Iklan Atas

Batam akan Bangun LRT Gantung Pertama di Indonesia Transpotasi Mirip Eropa

Minggu, 20 Juli 2025
Ilustrasi penampakan LRT di Kota Batam Kepulauan Riau nantinya (foto.kepri.pikiran-rakyat.com) 



Batam - Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bakal mempunyai transportasi berteknologi canggih mirip di Eropa yang belum di miliki daerah lain di Indonesia.


Transportasi (Light Rail Transit) berbentuk gantung ini menjadi rencana pembangunan di Batam guna memperlancar arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat.


Sebagai kota yang berdekatan langsung dengan negara maju, Singapura dan Malaysia membuat Batam ingin mengikuti jejak kemajuan dua tetangga tersebut. 


LRT gantung mempunyai manfaat besar dari soal kecepatan waktu tempuh dimana satu jam bisa menempuh 50 kilometer per jam. Sedangkan bila kecepatan maksimum bisa mencapai 90 kilometer per-jamnya.


Bayangkan, bila Kota Batam benar-benar membuat LRT gantung, julukan kota modern bakal terwujud. Karena, berada di dua negara besar di Asia Tenggara, dikutip dari https://kepri.pikiran-rakyat.com.


LRT selama ini menggunakan sistem articulated bogie, yang memungkinkan kereta melaju dengan aman dan luwes mengikuti kontur jalur trek pada tikungan tajam.


Waktu tempuh antar stasiun LRT sekitar 1-2,5 menit, sedangkan waktu antar keberangkatan kereta adalah 10 menit. Bila LRT gantung terealisasi, dipastikan Batam bakal menjadi kota cukup maju karena modernisasi transportasi. 


Kemajuan Batam menjadi kota modern bakal diwujudkan dengan bentuk wacana awal Badan Pengusahaan (BP) Batam, kota di Kepri ini berdekatan dengan Singapura dan Malaysia.


LRT gantung sendiri adalah sistem kereta ringan yang rangkaiannya berjalan di bawah rel yang digantung. Proyek ini ditargetkan memulai konstruksi di tahun 2025 ini dengan menggandeng kerjasama dua negara China dan Singapura.


Pembangunan fase pertama diproyeksikan akan berlangsung dari tahun 2025 hingga 2028 dengan masa konsesi 35 tahun. Investor swasta asal China dan Singapura ini akan menggelontorkan anggran mencapai Rp1,7 triliun dalam proyek LRT gantung Batam.


Pada fase pertama, panjang rel LRT ini sekitar 11 km yang menghubungkan langsung dua fasilitas strategis di Batam.


LRT ini akan melintas dengan menghubungkan Bandara Hang Nadim dan Terminal Ferry Internasional Batam Center nantinya.


Kemudian rencana pengembangan proyek ini akan menghubungkan ke wilayah lain di Kepulauan Riau. Seperti wilayah Batu Ampar dan Rempang yang akan terhubung dengan adanya trasnportasi umum LRT gantung.


Dengan adanya transportasi umum LRT gantung ini bisa menghemat ruang di darat. Selain itu, LRT ini pun dapat menjadi solusi untuk tantangan geografis maupun kepadatan di perkotaan.


LRT gantung di Batam ini diperkirakan akan memiliki empat fase pembangunan. Tetapi pihak BP Batam masih mengkaji.


Kajian ini berupa rancangan detil anggaran dan sistematis pengerjaan dalam fase-fase berikutnya. Itulah perkembangan pembangunan Batam yang menjelma menjadi kota modern di Indonesia(saco/*).