![]() |
. |
Banyuwangi, fajarsumbar.com – Menyusul tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu malam (2/7/2025), Jasa Raharja mengambil langkah sigap dengan menurunkan jajaran pimpinannya ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (3/7/2025).
Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, langsung memimpin tim untuk memastikan seluruh korban mendapatkan hak jaminan sesuai regulasi.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Dewi didampingi Kepala Divisi Pelayanan & TJSL Jasa Raharja, Hervanka Tri Dianto, serta sejumlah pejabat terkait. Mereka meninjau lokasi evakuasi dan mendirikan posko pelayanan di Pelabuhan Ketapang, sebagai upaya untuk mempercepat pemberian santunan kepada para korban dan ahli waris.
“Kami hadir di sini bukan hanya sebagai formalitas, melainkan bukti nyata kehadiran negara dalam setiap musibah transportasi. Jasa Raharja berkomitmen memberikan kepastian santunan secara cepat, tepat, dan transparan,” tegas Dewi Aryani Suzana.
Sejak kabar tenggelamnya kapal yang sedang berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk ini mencuat, Jasa Raharja melalui Kantor Wilayah Jawa Timur dan Bali langsung mengerahkan personelnya untuk berkoordinasi dengan tim evakuasi gabungan dari Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, dan ASDP. Hal ini dilakukan demi memastikan proses identifikasi dan penanganan korban berjalan optimal.
Dalam kesempatan yang sama, Jasa Raharja juga berkomunikasi intensif dengan Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi, Dirjen Perhubungan Darat Irjen Pol. (Purn.) Aan Suhanan, serta Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nanang Avianto, guna melaporkan perkembangan terkini di lapangan. Dukungan penuh dari semua pihak diharapkan dapat mempercepat proses pencarian korban yang hingga kini masih dilakukan.
“Kami memahami bahwa dalam kecelakaan besar seperti ini, kecepatan dan ketepatan respons sangat krusial. Koordinasi lintas instansi harus solid agar hak korban segera terpenuhi,” ujar Dewi.
Dalam upaya mendukung kelancaran proses penanganan, Jasa Raharja juga berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan untuk memastikan seluruh korban yang dirawat memperoleh jaminan biaya perawatan sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang.
Selain itu, Menteri Perhubungan telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mempercepat pencarian korban serta meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi menyeluruh terhadap penyebab tenggelamnya kapal.
Kepala Jasa Raharja Wilayah Jawa Timur, Tamrin Silalahi, bersama Kepala Jasa Raharja Kantor Wilayah Bali, Benyamin bob Panjaitan, juga terjun langsung memantau jalannya proses evakuasi dan penanganan administrasi korban. Kehadiran pimpinan di lapangan menjadi bentuk nyata keseriusan Jasa Raharja dalam memberikan layanan terbaik.
Langkah proaktif ini, lanjut Dewi, merupakan wujud konsistensi Jasa Raharja sebagai BUMN yang tak hanya berfokus pada penyaluran santunan, tetapi juga membangun sinergi dan memastikan pelayanan publik berjalan humanis serta akuntabel di tengah situasi darurat.
“Bagi kami, pelayanan terbaik bukan hanya sekadar santunan yang cair dengan cepat, tetapi juga tentang kehadiran dan koordinasi yang solid agar semua korban terlayani secara layak,” pungkas Dewi.
Sementara itu, proses evakuasi masih terus berlangsung. Tim gabungan terus berupaya keras di lapangan, termasuk mendata penumpang yang selamat dan memastikan keselamatan mereka pasca insiden.
Pemerintah berharap seluruh pihak terus menjaga komunikasi dan kerja sama agar upaya penanganan berjalan lancar hingga tuntas.(*)