TVRI Sumsel Tayang Berita dalam Bahasa Sekayu, Kominfo Muba Cetak Sejarah Baru di Dunia Penyiaran

AdSense New

TVRI Sumsel Tayang Berita dalam Bahasa Sekayu, Kominfo Muba Cetak Sejarah Baru di Dunia Penyiaran

Selasa, 15 Juli 2025

 

.


Musi Banyuasin, fajarsumbar.com – Terobosan besar lahir dari jantung Sumatera Selatan. Untuk pertama kalinya, berita televisi disiarkan dalam Bahasa Sekayu, bahasa ibu masyarakat Musi Banyuasin. Langkah monumental ini diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Muba yang berkolaborasi dengan TVRI Sumsel.


Tak sekadar program biasa, siaran ini menjadi simbol kebangkitan budaya lokal. Bahasa Sekayu, yang selama ini lebih akrab terdengar di pasar, ruang keluarga, dan acara adat, kini resmi masuk ruang publik melalui layar kaca. Siaran perdana program ini dimulai Minggu, 22 Juni 2025, dan langsung mencuri perhatian banyak pihak.


Kepala Dinas Kominfo Muba, Herryandi Sinulingga, menegaskan bahwa langkah ini bukan hanya sekadar inovasi media, tetapi juga bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menjaga dan memajukan warisan budaya daerah.


“Bahasa adalah identitas, dan Sekayu adalah kebanggaan. Dengan hadirnya program berita ini, kami ingin menunjukkan bahwa bahasa daerah bisa hidup berdampingan dengan kemajuan teknologi dan media. Ini bukan nostalgia, ini gerakan kultural yang relevan di era digital,” ujarnya saat diwawancarai usai tayangan perdana di TVRI Sumsel, Senin (14/7/2025).


Sinulingga pun memberikan apresiasi tinggi kepada pihak TVRI Sumsel yang membuka ruang seluas-luasnya untuk konten lokal dan mengangkat kearifan budaya daerah dalam siaran nasional.


“Kolaborasi ini adalah awal. Kami berharap sinergi ini akan terus tumbuh dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk ikut menyuarakan bahasanya sendiri. TVRI Sumsel telah menunjukkan bahwa media publik bisa menjadi benteng pelestarian budaya,” tambahnya.


Yang membuat program ini semakin menarik adalah keterlibatan penyiar muda asli Sekayu, Tia Septiani, yang menjadi wajah dan suara utama dalam program tersebut. Sosok energik ini sebelumnya telah digembleng di MubaTV dan radio lokal Gemarandik 97 FM. Kini, ia tampil percaya diri di layar kaca, menyampaikan berita-berita aktual dengan bahasa yang mengalir dari hati masyarakat Muba.


“Ini adalah kehormatan besar bagi saya. Bisa membawakan berita dalam bahasa ibu di stasiun televisi sekelas TVRI adalah mimpi yang jadi kenyataan. Saya ingin anak-anak muda Muba tahu, bahwa bahasa kita itu berharga, dan bisa dibanggakan di mana saja,” ungkap Tia dengan penuh semangat.


Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Dinas Kominfo Muba yang telah memberinya kesempatan untuk tampil dan berkembang, serta kepada TVRI Sumsel yang sudah memberi panggung bagi budaya lokal.


“Program ini bukan hanya menyuarakan kabar, tapi juga memperkenalkan jiwa Muba kepada khalayak luas. Harapannya, budaya kita tidak hanya dikenal, tetapi juga dihargai oleh generasi mendatang,” tuturnya.


Kehadiran berita berbahasa Sekayu ini diyakini bukan hanya menjadi sarana edukasi, tetapi juga bentuk diplomasi budaya yang efektif. Di tengah gempuran konten global, upaya seperti ini menjadi angin segar dalam memperkuat akar identitas lokal di ruang-ruang media.


TVRI Sumsel pun menunjukkan komitmennya sebagai media publik yang adaptif dan inklusif. Melalui program ini, stasiun televisi milik negara itu menunjukkan keberpihakannya kepada keberagaman budaya di Nusantara.


Langkah Dinas Kominfo Muba dan TVRI Sumsel ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk budayawan, akademisi, dan tokoh masyarakat. Mereka menilai program ini sebagai langkah strategis yang tak hanya membumikan budaya lokal, tetapi juga mendorong generasi muda untuk mencintai bahasa dan jati dirinya sendiri.


Kini, Bahasa Sekayu tak lagi hanya milik masa lalu. Ia telah menempuh jalannya sendiri—mengudara, menembus batas, dan mengisi ruang-ruang publik dengan wibawa dan pesona kulturalnya. Dan dari Muba, suara budaya itu kini menjelma jadi kekuatan yang nyata di layar televisi. (Susilawati)