![]() |
Nepal tengah mengalami gelombang demonstrasi |
Jakarta – Nepal tengah mengalami gelombang demonstrasi besar-besaran yang menarik perhatian dunia. Aksi protes ini dipicu oleh fenomena Nepo Baby dan Nepo Kids, istilah yang merujuk pada anak-anak pejabat atau tokoh berpengaruh yang diduga mendapatkan berbagai keuntungan dan fasilitas karena hubungan keluarga, bukan kemampuan pribadi.
Menurut laporan Time, kemarahan generasi muda Nepal meningkat setelah sejumlah konten viral di media sosial menampilkan gaya hidup mewah para anak politisi. Kehidupan glamor mereka dianggap sangat kontras dengan kondisi ekonomi masyarakat pada umumnya.
Warga Nepal, terutama pengguna platform seperti TikTok, ramai-ramai membagikan foto dan video anak-anak pejabat, termasuk keturunan mantan Perdana Menteri dan menteri. Mereka dituding memanfaatkan uang rakyat untuk membiayai gaya hidup mewah hingga perjalanan ke luar negeri. Unggahan dengan tagar seperti #PoliticiansNepoBabyNepal, #NepoKids, dan #NepoBabies bahkan ada yang telah ditonton lebih dari 1,3 juta kali.
Protes, yang dikenal dengan sebutan Gerakan Gen Z, semakin meluas setelah pemerintah Nepal memblokir beberapa media sosial. Langkah ini justru memicu kemarahan lebih besar dan membuat ribuan warga, terutama mahasiswa dan anak muda, turun ke jalan di Kathmandu dan kota-kota lain.
Para pengunjuk rasa membawa spanduk mengecam praktik nepotisme dan korupsi, menilai bahwa pemberian posisi penting hanya kepada anak pejabat telah merampas kesempatan generasi muda lain untuk berkembang.
Situasi di lapangan sempat memanas saat bentrokan terjadi antara aparat keamanan dan demonstran. Polisi dilaporkan menembakkan gas air mata, peluru karet, bahkan amunisi tajam. Puluhan orang dikabarkan tewas akibat bentrokan tersebut.
Menanggapi protes, pemerintah Nepal akhirnya mencabut blokir media sosial, dan beberapa pejabat mengundurkan diri. Meski begitu, aksi protes masih berlangsung karena publik menuntut perubahan sistemik yang lebih mendasar.
Fenomena Nepo Baby dan Nepo Kids sebenarnya sudah populer di dunia, khususnya di industri hiburan Barat. Namun di Nepal, isu ini memicu demonstrasi besar karena langsung terkait dengan ketidakadilan sosial, ekonomi, dan politik.(des*)