![]() |
Ratusan kotak MBG untuk pelajar SMKN |
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan Presiden Prabowo pada 6 Januari 2025, bertujuan meningkatkan gizi anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Meskipun program ini memiliki manfaat besar, beberapa daerah mengalami kendala, bahkan kasus keracunan, seperti beberapa sekolah di pulau Jawa dan baru-baru ini di Sumbar.
Di Kabupaten Solok Selatan, program ini berjalan sesuai SOP dan tidak ada kendala sedikitpun sejak sebulan yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi program dapat berjalan dengan baik jika prosedur operasional standar (SOP) diterapkan dengan ketat.
Hasil pantauan Media ini disejumlah sekolah yang mendapatkan bantuan MBG seperti di SMKN 1 Solok Selatan salah satu sekolah kejuruan yang mendapat jatah dari BGN wilayah Sungai Pagu.
Menurut kepala sekolah SMKN 1 Solok Selatan Syurya Hendra, pihaknya sangat berterimakasih kepada pemerintah pusat Presiden Prabowo yang telah memberikan MBG kepada anak bangsa, bahkan satu satunya untuk siswa SMKN 1 Solok Selatan mendapat lebih dari 600 kotak MBG setiap hari.
Sudah satu bulan pelaksanaan MBG ini
jumlah siswa SMKN 1 Solok Selatan yang mendapatkan MBG sebanyak 610 dari 860 jumlah siswa, selebihnya siswa siswi SMKN 1 Solok Selatan sedang melaksanakan Praktek Oerja Lapangan ( Prakerin).
Selama pelaksanaan MBG sejak sebulan yang lalu, pihak sekolah dan siswa tidak ada keluhan terkait dengan prosedur mulai dari pendistribusian hingga pembagian kepada anak anak.
Kami semua guru guru juga bantu pendistribusian kepada anak anak, sebelum diserahkan kepada anak anak, para guru yang ditunjuk untuk piket setiap hari harus melihat dan meneliti mulai dari warna makanan hingga bau makanan itu, jika terjadi sesuatu akan kami koordinasi terlebih dahulu.
"Sampai saat ini hal yang diragukan itu tidak ditemukan sama sekali, karena kami juga punya SOP sendiri," ucapnya.
"Secara visual guru guru harus melihat dan memastikan apakah makanan itu layak atau tidak, berobah warna atau ada bauknya lain," ulang Syurya didampingi sejumlah guru piket.
Untuk memastikan lagi Media diajak melihat kedalam ruang kelas, disaat jam makan siang terlihat ratusan siswa siswi sedang menyantap makanan yang dikemas dengan kotak stainless itu.
Didalam kemasan itu terlihat MBG nasi, lauk pauk, telur, tempe dan susu, mereka sangat senang.
Sejumlah siswa SMKN 1 Solok Selatan saat ditanyai serentak mereka mengatakan, terima kasih bapak Presiden Prabowo yang telah memperhatikan perut kami disaat kami lapar, mereka senang karena bisa membantu orang tua tidak, lagi diberi uang jajan seperti sedia kala, karena disekolah sudah ada yang jamin makan siang, jadi uang jajan digunakan untuk keperluan lainya," sahut. mereka.
Sementara itu kepala SPPG wilayah kecamatan Sungai Pagu Ilham saat ditemui dikantornya Pulakek Koto Baru mengatakan. sampai saat ini proses pemberian MBG di Solok Selatan khususnya di wilayah Sungai Pagu sejak di Launching satu bulan yang lalu berjalan sesuai SOP, aman dan lancar.
Penerima manfaat MBG program bapak Presiden Prabowo untuk wilayah kecamatan Sungai Pagu sebanyak 3085 dengan jumlah sekolah sebanyak 18 sekolah yang terdiri dari tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.
Untuk prosedurnya kami memiliki prisedur dan bidang masing masing, tenaga ahli ada disana, tenaga kesehatan, satgas, koramil, kepolisian.
Pada intinya setiap pendistribusian selalu diawasi dengan ketat sampai pengembalian ke dapur pun diawasi," untuk saat ini alhamdulillah aman dan lancar," ucap Ilham.
Sementara itu anggota DPRD Solok Selatan Afrizal Candra ikut memberikan saran terkait MBG. Untuk mengatasi kendala yang terjadi di beberapa daerah, beberapa langkah dapat diambil. Peningkatan SOP dan Pengawasan, Menerapkan standar kebersihan dan keamanan pangan yang ketat, termasuk penyimpanan sampel makanan selama 48 jam untuk pelacakan.
Pelatihan Petugas. Melatih pelaku rantai pasok, termasuk katering dan UMKM, untuk memastikan makanan diolah secara higienis dan aman.
Regulasi yang Lebih Kuat. Menetapkan payung hukum setingkat peraturan presiden untuk memperjelas tanggung jawab lintas sektor.
Transparansi dan Edukasi. Pemerintah harus transparan dalam menangani kasus keracunan dan melibatkan ahli gizi untuk memastikan menu memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Edukasi kepada siswa dan orang tua tentang keamanan pangan juga penting.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan program MBG dapat berjalan dengan efektif dan aman, serta memberikan manfaat besar bagi siswa dan masyarakat.
"Tentang program Makan Bergizi Gratis dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang bagi siswa," harap politisi senior itu. (Abg)
.