![]() |
| Menteri Nusron saat menghadiri Hari Santri Nasional 2025 di Bekasi. |
Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyoroti sejumlah capaian penting Kementerian ATR/BPN dalam satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Menteri Nusron, salah satu keberhasilan yang paling dirasakan masyarakat adalah pengelolaan agraria yang lebih adil dan transparan.
“Kita patut bersyukur, karena dalam setahun terakhir, pemerintah telah menghadirkan perubahan nyata. Di sektor kami, distribusi dan pengelolaan tanah kini lebih berkeadilan,” ujar Nusron usai menghadiri Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Kota Bekasi, Rabu (22/10/2025).
Menteri Nusron menjelaskan, kebijakan pengelolaan tanah kini dijalankan secara lebih selektif, dengan fokus pada kepentingan masyarakat. Contohnya, perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) kini diatur lebih ketat untuk memastikan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat melalui program pemberdayaan dan kemitraan yang konkret.
Langkah ini juga memberikan dampak positif pada ketahanan pangan nasional. Berdasarkan data inventarisasi Kementerian ATR/BPN, terdapat potensi lahan seluas 52.107,97 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk program ketahanan pangan.
“Kami ingin memastikan tanah tidak hanya menjadi aset ekonomi bagi segelintir pihak, tetapi juga memiliki fungsi sosial, memberi manfaat nyata bagi masyarakat di sekitarnya,” tambah Menteri Nusron.
Ia menekankan bahwa ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada luas lahan, tetapi juga memerlukan dukungan infrastruktur pertanian dan kualitas sumber daya manusia.
“Produktivitas pangan ditentukan oleh tiga faktor utama: ketersediaan lahan, sistem irigasi yang baik, serta dukungan pupuk dan SDM yang kompeten,” tutupnya.(des*)
Komentar