![]() |
Ilustrasi. |
Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi memperkenalkan Indonesia AI Center of Excellence (CoE) sebagai bagian dari upaya besar pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan global berbasis kecerdasan buatan (AI). Inisiatif ini menjadi langkah konkret dalam mendukung penyusunan dan pelaksanaan peta jalan AI nasional yang tengah disiapkan.
Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, menjelaskan bahwa pusat ini akan menjadi motor utama yang menerjemahkan visi AI nasional ke dalam program-program nyata dan terukur.
“AI CoE akan menjadi alat pelaksana utama, yang mampu menjabarkan peta jalan kecerdasan buatan nasional ke dalam langkah-langkah konkret dan berdampak langsung,” ujar Nezar dalam pernyataan resminya.
Lima Pilar Strategis AI Nasional
Nezar menguraikan bahwa AI CoE akan bekerja memperkuat lima pilar utama yang menjadi dasar pembangunan ekosistem AI nasional:
Etika dalam AI:
Fokus utama pada pengembangan audit etika nasional agar teknologi AI yang berkembang tetap bersifat inklusif, adil, dan bertanggung jawab secara sosial.
Infrastruktur dan Tata Kelola Data:
AI CoE akan berperan dalam memperkuat keamanan dan standarisasi infrastruktur strategis AI, serta memastikan tata kelola data yang efisien dan kompatibel antar sistem.
Pengembangan Talenta Digital:
“Sumber daya manusia adalah kekuatan terbesar kita,” tegas Nezar.
Pusat AI ini akan mendukung pengembangan talenta nasional melalui program beasiswa, sertifikasi kompetensi, reformasi kurikulum AI, serta peningkatan literasi digital di masyarakat.
Iklim Investasi dan Kolaborasi Inovatif:
AI CoE juga ditargetkan menjadi pemicu tumbuhnya investasi berbasis teknologi dan kolaborasi lintas sektor, memperkuat posisi Indonesia di pasar AI global.
Riset dan Pengembangan Terbuka:
CoE ini akan menjadi titik temu kolaborasi riset, mendorong pendekatan open source, dan membangun jejaring global yang kuat dalam pengembangan solusi AI.
Langkah Nyata: Pusat AI di Papua
Salah satu bentuk nyata dari kolaborasi yang sudah dijalankan adalah pembentukan AI Center of Excellence di Papua. Langkah ini bertujuan memperluas akses pendidikan dan pelatihan teknologi AI ke wilayah-wilayah yang sebelumnya belum tersentuh secara optimal.
“Dengan kerja sama ini, kita memiliki potensi untuk mengembangkan sekitar dua juta talenta AI di Indonesia. Ini adalah peluang besar yang harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” pungkas Nezar.
AI CoE diharapkan bukan hanya menjadi pusat pengembangan teknologi, tetapi juga katalisator dalam mempercepat transformasi digital Indonesia secara menyeluruh, baik di bidang pendidikan, industri, maupun pelayanan publik.(BY)