Awal Ramadhan Jemaah Penuh Sesak. Ini Pesan Para Pentausiah -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Awal Ramadhan Jemaah Penuh Sesak. Ini Pesan Para Pentausiah

Rabu, 14 April 2021
Ustadz Harmentoro sampaikan pesan dan tausiah Ramadhan 

Payakumbuh, fajarsumbar.com --- Setelah Pemerintah melalui Kementerian Agama mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1442 H jatuh pada Selasa (13/04/2021), tampak kaum muslim berdatangan menuju mesjid, mushalla, langgar dan surau untuk qiyamul lail (menegakkan malam) Ramadhan dengan ibadah wajib dan sunat. 


Seakan warga terlepas dari sebuah kekang. Mesjid dan mushalla tampak penuh sesak, dipadati jemaah, mulai dari anak-anak hingga lansia. Jemaah tampak bahagia, karena pelaksanaan ibadah wajib dan sunat secara berjemamah, sudah dibolehkan pemerintah di mesjid dan mushalla. 


Terlepas dari rasa itu, wabah covid-19 yang mengglobal belum lagi hilang. Untuk sementara, pemerintah baru membolehkan pelaksanaan ibadah Ramadhan bagi daerah berstatus zona hijau, namun mesti mematuhi protokol kesehatan. 


Berbeda dengan Ramadhan tahun 2020, terjadi pembatasan ketat. Bahkan pemerintah tak segan menurunkan petugas bagi jemaah yang tidak mematuhi surat edaran pemerintah. 


Jemaah padati mushalla Nurul Iman

Dari pantauan di lapangan. Malam perdana Ramadhan 1442 H/Selasa (13/04/2021), sebagaimana tampak di kelurahan Ompang Tanah Sirah (OTS) Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh. Untuk kita ketahui, setidaknya ada 2 mesjid di kelurahan ini. Selain itu juga ada 2 mushalla di RW I, Tanjung Anau. Sedang di RW II Balai Betung juga ada 2 mushalla. Dan di RW 3 terdapat 1 mushalla dan 3 surau. 


Disamping pelaksanaan qiyamul lail, di surau tersebut tampak dilaksanakan ibadah suluk. Semangat warga sangat tinggi untuk melakukan ibadah bulan suci Ramadhan di mesjid dan mushalla, sejak pemerintah membolehkan pelaksanaan ibadah Ramadhan tahun 2021, ini. Siang dilaksanakannya syiamu (puasa) Ramadhan dan ditambah qiyamul lail. 


Terlihat di mushalla Nurul Iman, sekitar 100 lebih jemaah hadir melaksakan qiyamul lail. Bertindak sebagai imamshalat ustadz Ilham seorang hafidz yang berdomisili di daerah tersebut. 


Malam tersebut, ustadz Ilham yang juga merangkap pengurus mushalla mengimbau jemaah agar termotivasi untuk meningkat kuantitas dan kualitas ibadah dalam Ramadhan. 


"Mari kita jadikan Ramadhan tahun ini sebagai Ramadhan Terbaik. Semoga kebiasaan baik yang kita lakukan di Ramadhan menjadi tradisi bagi kita untuk dilakukan di luar Ramadhan, kelak,"ajak ustadz Ilham. 


Di malam pertama Ramadhan 1442 H, pengurus mushalla Nurul Iman RW III Talawi mengingatkan jemaah agar selalu waspada di bulan Ramadhan. Baik waspada dalam beribadah dan waspada dalam menjaga ketahanan keluarga, termasuk menjaga harta yang telah direzkikan Allah, saat akan berangkat ke mesjid dan mushalla. 


Pelaksanaan qiyamul lail di mushalla ini berjalan khusyu'. Menariknya,nmeski masih awal Ramadhan, jemaah dari kaum muslimat (perempuan) sudah menyusun jadwal piket mengantar pabukoan untuk gharim selama 1 bulan penuh. 


Terpisah, Lurah Ompang Tanah Sirah, Majri ikut bahagia dengan informasi tersebut. Dirinya berharap agar Pengurus dan jemaah tarwih tetap mematuhi Protokol Kesehatan. 


"kita bangga dan bahagia pemerintah sudah membolehkan muslim untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan 1442H, dengan syarat kita patuhi protokol kesehatan. Mari kita maksimalkan diri untuk mengabdikan kepada Allah SWT. Semoga, musibah covid-19 segera berlalu,"terang Majri melalui WA pribadinya. 


Malam kedua di Mushalla Nurul Yakin 

Sementara, di malam kedua Ramadhan 1442 H/Rabu (14/04/2021), Ustadz Harmentoro bertindak selaku pentausiah di mushalla Nurul Yakin RW II Balai Betung. Sebelumnya ustadz Harmentoro juga bertindak sebagai imam salat Isya, tarwih dan witir. 


Dalam tausiyahnya, Harmentoro menyampaikan bahwa Allah SWT mewajibkan puasa bagi orang beriman. Di dalamnya terdapat keutamaan, kaifiat dan kifarat. Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana Beliau melaksanakan ibadah puasa. Semua Beliau awali dengan Niat lillahi ta'ala.  


Kebiasaan Rasulullah SAW menjaga puasa dari yang merusak pahala puasa. Selain itu, disunatkan untuk menyegerakan berbuka dan menterakhirkan sahur. Rasulullah SAW juga menghabiskan waktunya untuk Mendirikan Ramadhan dengan ibadah untuk menuju keampunan Allah. Karena Ramadhan kaya akan lipatan pahala atas amal yang dilakukan secara ikhlas lillahi ta'ala. Rasulullah juga membiasakan ber i'tikaf (menetap) di mesjid di malam Ramadhan untuk beristighfar. 


"Marilah kita tingkatkan amal ibadah kita selama bulan Ramadhan ini, mana tau ini merupakan Ramadhan terakhir bagi Kita. Tingkatkanlah amalan wajib, dan sunat. Tingkatkan infaq dan sedekah Kita,"pesan ustadz. 


Berbeda dengan mushalla Nurul Iman, jemaah di mushalla Nurul Yakin menjalankan program Infaq Shubuh. Pengurus sengaja menjalankan program tersebut guna peningkatan mutu sarpras mushalla. Menurut pengurus, Semuanya itu adalah untuk kenyamanan jemaah dalam beribadah.


Dari kunjungan media di dua mushalla tersebut, pengurus dan jemaah menerapkan shalat tarwih 8 rakaat (dilaksanakan 2 rakaat) ditambah 3 rakaat witir. Semangat jemaah kalahkan kondisi cuaca yang kerap hujan.(ul)