Benarkah Atta Halilintar orang Minangkabau ? -->

Iklan Atas

Benarkah Atta Halilintar orang Minangkabau ?

Jumat, 09 April 2021

By Saiful Guci 

Fajarsumbar.com

Banyak yang menanyakan dan meragukan apakah Atta Halilintar memang orang Minangkabau dan apa sukunya.


Atta Halilintar

Muhammad Attamimi Halilintar, lebih dikenal sebagai Atta Halilintar (lahir di Dumai, Riau, 20 November 1994; umur 26 tahun) adalah YouTuber dan pengusaha Indonesia. Dia merupakan Youtuber dengan jumlah pengikut (subscriber) terbanyak di Asia Tenggara dan dia termasuk YouTuber terkaya berada di peringkat ke delapan di Dunia.


Kehidupan awal

Atta Halilintar merupakan anak sulung dari kesebelasan Gen Halilintar. Dia merupakan putra pertama dari pasangan perantau Minangkabau, Halilintar Anofial Asmid (ayah) dan Lenggogeni Faruk (ibu). Atta telah mewarisi jiwa usaha dari kedua orang tuanya. Bisnis orang tuanya sempat mengalami kesulitan saat mereka sekeluarga tinggal di Malaysia, dan ini membuat Atta belajar untuk berbisnis. Bahkan ketika masih sekolah dasar (SD), Atta sudah menjual makanan seperti roti, sandwich, dan mainan anak-anak.


Saat berumur 11 tahun, Atta merintis bisnis kecil-kecilan dengan menjual nomor perdana. Usahanya ini pun berkembang hingga Atta memiliki konter sendiri. Setelah usaha kartu perdana-nya sukses, Atta mencoba usaha baru dengan menjual kendaraan bekas. Dia sempat tidak dipercaya karena usianya terlalu muda, tetapi ia sukses menjalani bisnis tersebut. Selain kedua usaha tersebut, Atta menjual ponsel buatan Tiongkok dengan membuka toko pertamanya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan sehingga memperoleh keuntungan mencapai Rp1 miliar.


Sebelum terkenal, ibunya menulis buku bertajuk Kesebelasan Gen Halilintar: My Family My Team yang mengisahkan tentang perjalanan kehidupan keluarganya dengan sebelas anak dan keliling dunia tanpa bantuan pembantu dan pramusiwi. Satu persatu anggota Gen Halilintar dikenal masyarakat setelah menulis buku tersebut. Atta juga menciptakan kanal YouTube miliknya sendiri dengan konten-konten menarik dengan tidak ragu mengeluarkan uang puluhan juta untuk membeli perlengkapan untuk keperluan blog videonya.


Halilintar Anofial Asmid (Ayah)

Ia merupakan putra sulung dari enam bersaudara. Ayahnya bernama Asmid bin Datuk Syamsuddin Malako Kayo, sementara ibunya adalah Nurdini binti Zainuddin. Sang ayah berasal dari Padang Tarok, Baso, Agam dan bekerja di Accounting Department Caltex. Ibunya yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran dari Universitas Andalas, berasal dari IV Angkek, Agam dan keluarganya merupakan perantau Minang asal Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Keduanya pun menikah di Padang dan kemudian merantau ke Dumai.


Ia merupakan angkatan tahun 1987 dari Universitas Indonesia dengan jurusan Teknik Elektro. Ia menggeluti usaha butik dan kafe di negara Prancis serta peternakan kambing di negara Australia.


Lenggogeni Faruk (ibu)

Lenggogeni Faruk bersuku Katianyia kamanakan Dt.Baro jorong Koto Kaciak, Nagari VII Koto Talago .Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara yang lahir dari pasangan Umar Faruk bin Haji Muhd Zein dan Yulfia binti Azhari bin Abbas. Kedua orang tuanya merupakan Orang Minangkabau, tepatnya berasal dari jorong Koto Kaciak Nagari VII Koto Talago, Lima Puluh Kota,  Sumatra Barat. Sang ayah merupakan tamatan Sekolah Farmasi di Institut Teknologi Bandung dan menikahi Yulfia di Bandung. Setelah menikah, pasangan ini sempat tinggal di Palembang sebelum pindah ke Dumai. Di Dumai, ayahnya bekerja di Medical Department Caltex. Dia menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


Yulfia (Nenek)

Sementara Ibu Yulfia adalah Raisah dan ayahnya bernama Azhari Abbas anak dari Abbas Abdullah pendiri Darul Funun Padang Japang.(ul)