Pupuk Darah Sapi Inovasi SMAKPA Diperkenalkan di Sumbar -->

Iklan Atas

Pupuk Darah Sapi Inovasi SMAKPA Diperkenalkan di Sumbar

Minggu, 18 April 2021
Penyerahan cindera mata


Padang, fajarsumbar.com -  Setelah sukses pengembangan pupuk organik cair berbahan baku darah sapi, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) SMAK Padang berikan pelatihan kepada perwakilan Rumah Potong Hewan (RPH) se-Sumatera Barat, Kamis (15/4/2021).


Sebelumnya, SMK SMAK Padang sukses pengembangan pupuk organik cair berbahan baku darah sapi dan mendapat respon baik dari Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah. Pupuk dari cairan darah sapi itu telah mengantongi hak paten dan merupakan karya siswa SMK SMAKPA naungan Kementerian Perindustrian. 


Atas keberhasilan itu, SMK SMAK Padang terus mensosialisasikan pembuatan pupuk dari limbah darah sapi tersebut dengan memberikan pelatihan kepada perwakilan RPH se-Sumatera Barat. Pelatihan itu diadakan di UPTD BPTSD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kota Payakumbuh.


Pelatihan pupuk organik cair berbahan baku darah sapi yang disebut POC Darsa Rupawan diawali dengan penandatanganan MoU kerja sama antara SMK SMAK Padang dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat.


Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, Erinaldi menuturkan, adapun tujuan pelatihan pembuatan POC Darsa Rupawan oleh SMK SMAK Padang ini adalah untuk menekan biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk pembelian pupuk sehingga lebih murah karena bahan bakunya mudah didapatkan, kandungannya bisa menyuburkan tanah dan memberikan hasil panen yang banyak.


“Kita menyambut baik dan berterima kasih kepada SMK SMAK Padang karena niat baiknya untuk memberikan pelatihan ini kepada semua RPH di Sumatera Barat. Nanti jika sudah memproduksi sendiri juga dapat dilakukan kerja sama pengujian kualitasnya dengan SMK SMAK Padang," tambahnya.


Dalam acara pelatihan ini, SMK SMAK Padang menurunkan Tim yang berjumlah 15 orang. Terdiri dari kepala sekolah, inovator POC Darsa Rupawan sekaligus narasumber, ketua teaching factory, serta ketua dan tim sinovik. 


Sylvi, selaku inovator dan narasumber memulai pemaparan materi dengan membeberkan asal muasal dari lahirnya inovasi ini di mana merupakan karya siswa SMK SMAK Padang bersama pembimbing pada tahun 2012, dan sudah dipatenkan pada tahun 2017 oleh Kementerian Hukum dan HAM.


Sylvi juga memaparkan cara pembuatannya, kandungannya, keunggulannya, serta manfaat penggunaan POC Darsa Rupawan tersebut.


Salah satu manfaat penting POC Darsa Rupawan yang disampaikan Sylvi adalah termanfaatkannya limbah darah sapi sehingga dapat melestarikan lingkungan di sekitar RPH tersebut.


Dalam sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Ketua Teaching Factory SMK SMAK Padang, Antun Kamilah, para peserta pelatihan menunjukkan tingginya antusiasme dengan menanyakan lebih dalam mengenai POC Darsa Rupawan ini. 


Pelatihan dilanjutkan dengan praktek langsung ke RPH di Kota Payakumbuh pada esok dini harinya. Seluruh peserta betul-betul semangat dan antusias melihat langsung praktek pembuatannya. 


Beberapa RPH seperti RPH di Kabupaten Darmasraya, Kota Padang Panjang, Kota Bukitinggi, Kabupaten Pasaman, Kota Pariaman, Kabupaten Tanah Datar bahkan sudah berancang-ancang ingin mengundang SMK SMAK Padang untuk praktek langsung di RPH masing-masing.


Sementara itu, Kepala SMK SMAK Padang, Nasir, berharap seluruh RPH di Sumatera Barat dapat mereplikasi POC Darsa Rupawan karena dapat menambah pendapatan RPH dengan pemanfaatan limbah darah sapi. 


Sebelumnya darah sapi hanya dibuang begitu saja serta menambah pendapatan petani dengan meningkatnya produktivitas tanaman, sehingga inovasi dihasilkan oleh SMK SMAK Padang tidak hanya bermanfaat bagi internal, akan tetapi juga dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya Sumatera Barat. 


Sebagai informasi, POC Darsa Rupawan merupakan inovasi yang diusulkan oleh SMK SMAK Padang kepada Kementerian Perindustrian untuk mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yang diadakan oleh KemenPan dan RB. 

“Alhamdulillah untuk sementara ini inovasi kami masuk 2 (dua) besar se-Kemenperin,” tutur Nasir. 


"Saya selaku Kepala SMK SMAK Padang sangat bangga dan memberikan apresiasi kepada tim sinovik yang diketuai oleh Ibu Weni Afniati, yang menunjukkan semangat tak kenal lelah. Meski di bulan Ramadhan tetap antusias memberikan ilmu dan pelatihan kepada petugas RPH selama dua hari. Bahkan pada hari kedua pukul 02.00 WIB sudah stand by ke RPH di Kota Payakumbuh untuk memberikan praktek pembuatan POC Darsa Rupawan dengan ikut penyembelihan sapi dan menampung darah sapi untuk dijadikan POC," tutupnya.(rel/ab)