STMIK Indonesia Gelar Kuliah Umum, Ini Nara Sumbernya -->

Iklan Atas

STMIK Indonesia Gelar Kuliah Umum, Ini Nara Sumbernya

Jumat, 09 April 2021

.


Padang, fajarsumbar.com - Diawal mewabahnya Covid- 19 telah memaksa semua skenario transpormasi digital pada berbagai negara dipercepat.


Akibat percepatan transpormasi digital itu,  harus menggeser pula semua model pembelajaran dan bisnis yang dikirim ke digital, namun kondisi itu tidak pernah diperkirakan secepat itu.


Hal tersebut diungkapkan Wakil Rektor (WR III) Universitas Andalas (Unand) Pandang Ir. Insannul Kamil. IPM. ASEAN Eng, kepada fajarsumbar.com, usai berbicara  sebagai nara sumber pada Kuliah Umum, bertajuk, Transpormasi Keterampilan Untuk Pekerjaan Masa Depan, Menuju Peradaban Era Global di Gedung Pertemuan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Jalan Khatib Sulaiman Padang, Jumat (09/04/2021).


WR III Unand Insannul Kamil mengapresiasi adanya Kuliah Umum  yang digagas STMIK Indonesia Padang.


Untuk itu STMIK Indonesia, tanpa pilihan lain, agar bisa mengajak mahasiswa untuk melihat potret dunia yang sedang bergeser ke era teknologi digital.


Menurutntya, perubahan yang terjadi ketika berkembangnya teknologi, maka model bisnis baru akan mempengaruhi proposisi nilai barang dan jasa yang ada.


Akibat perubahan yang terus terjadi, maka berdampak pula terhadap nilai produk dan layanan yang ditawarkan Industri, bahkan dapat menganggu pasar, sehingga perlu kembali dilakukan evaluasi ulang.


Berbicara tentang dampak era baru industrialisasi digital atau Industri 4.0, menurut Insanul, secara global akan menghilangkan sekitar 1 sampai 1, 5 miliyar pekerjaan sepanjang Tahun 2015 hingga 2025, karena fungsi manusia yang digantikan oleh Mesin otomatis.


Jika ditinjau dari segi peluang, kemajuan teknologi digital itu berpotensi memberikan peningkatan Net Tenaga Kerja 2,1 juta untuk pekerjaan baru pada Tahun 2025, ujarnya.


Dengan demikian, terdapat potensi pengurangan emisi karbon sekitar 26 milyar metrik ton dari 3 Industri, yakni industri elektronik (15, 8 miliyar), Logidtik (9,9 miliyar) dan otomotif (540 miliyar, dari Tahun 2015- 2025.


Dalam usaha menghadapi Era Digital sekarang, Insannul Kamil mengajak mahasiswa STMIK Indonesia Padang, agar tidak perlu takut, namun harus bisa mempersiapkan diri dengan kemampuan- kemampuan dan talenta digital yang menjadi prasarat untuk meraih pekerjaan dimasa depan.


Semenatara itu, Ketua STMIK Indonesia Padang Masyhuri Hamidi SE. MSi. Phd. CFP mengatakan, guna memberikan pelayanan pendidikan bagi generasi muda, STMIK Indonesia, akan membuka

membuka 2 program studi (prodi) baru, yaitu D-3 Teknologi Informatika, Program S-1 Bisnis Digital, serta Program S-2 Sistem Informasi.


"Ketiga prodi tersebut sebut Profesor Masyhuri Hamidi SE. MSi. Phd. STMIK Indonesia masih menunggu izin oprasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indknesia (Kemendikbud RI). Diharapkan, tahun akademik 2020-2021, prodi tersebut sudah bisa menerima mahasiswa baru," harap Masyhuri.


Masyhuri menerangkan, prodi Informatika dan Bisnis Digital S-1 adalah salah satu jurusan unggulan di Era Revolusi Industri 4.0. Pihaknya berusaha membuka prodi yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lainnya. IT sangat dibutuhkan di Era Revolusi Industri 4.0.


Kuliah Umum yang dihadiri Mahasiswa, Wakil Ketua II STMIK Indonesia M Dahniel Dahlan. MM, Ketua Senat Drs. Mohammad Usni.  M.Pd, Ketua Yayasan Amal Bakti Mukmin Padang Ismai Gusman. SE dan sejumlah Dosen STMIK Indonesia Padang seperti Rajab, M.Pd, tetap mematuhui Protokol Kesehatan (Prokes).(Rn Dz)