Pedagang Pasar Gelugur Kembali Santuni Anak Yatim dan Piatu di Kelurahan Bakaranbatu -->

Iklan Atas

Pedagang Pasar Gelugur Kembali Santuni Anak Yatim dan Piatu di Kelurahan Bakaranbatu

Minggu, 09 Mei 2021

Anak yatim dan piatu di Kelurahan Bakaranbatu menerima santunan dari pedagang pasar Gelugur Rantauprapat.

Labuhanbatu, fajarsumbar.com - Setelah sebelumnya menyalurkan santunan di Kelurahan Sioldengan Kecamatan Rantau Selatan pada Kamis (29/4) lalu, kini giliran anak yatim dan piatu di Kelurahan Bakaranbatu yang mendapat santunan dari pedagang pasar Gelugur tersebut.


Kegiatan berlangsung di Aula kantor Kelurahan setempat pada Jum'at (7/5/2021). Ini juga merupakan titik ke 24 yang telah dilaksanakan dengan total penerima santunan sebanyak 89 anak yatim dan piatu dengan masing-masing penerimanya mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 500.000.


Lurah Bakaranbatu Ardi Juliandi Dalimunthe, ST menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah 2 kali dilakukan di Kelurahannya. "Ini sudah yang kedua kalinya dilaksanakan di Kelurahan Bakaranbatu, mudah-mudahan ini bisa terus berlanjut kedepannya," ucapnya.


Lurah juga mengapresiasi kepedulian pedagang pasar Gelugur tersebut. Menurutnya hal itu sangat positif. "Mudah-mudahan hal ini dapat dicontoh saudara-saudara kita yang lain yang mempunyai rezeki berlebih karena ini sangat bermanfaat apalagi ini dilaksanakan di bulan suci ramadhan dan menjelang hari raya idul fitri," sebut Lurah.


Seperti biasanya, penyaluran santunan ini dilakukan oleh Haji Filly pohan selaku pengurus infaq pasar Gelugur Rantauprapat. pembagiannya juga sangat menerapkan protokol kesehatan, dengan cara memanggil satu-persatu nama anak yang telah terdaftar.


Sementara itu, ustadz Iben dalam tausiyah singkatnya memotivasi anak-anak yatim, meskipun tidak memiliki ayah atau ibu tetapi harus tetap menjaga hubungan dengan Allah Swt dan selalu berbuat baik dengan orang tua dengan cara mendoakannya.


"Jadi kata nabi orang yang mendoakan orang tuanya 5 kali sehari semalam berarti dia sudah menunaikan hak daripada orang tuanya dan menunaikan apa yang orangtuanya dulu punya rencana maka dilaksanakanlah oleh keluarganya. Jadi untuk itu, bagaimana kita sama-sama dengan anak-anak kita bangkit, artinya tidak ada orang tua bukan berarti kita harus lemah, tapi bagaimana kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa," ujarnya.


Selain itu, ustadz Iben juga berpesan kepada masyarakat agar selalu peduli kepada anak yatim di sekelilingnya.


"Sebab kata nabi orang yang memelihara dan menyantuni anak yatim dia akan masuk surga dengan Rasulullah Saw sebagaimana dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah. Kalau kita tidak memperdulikan anak yatim, berarti kita tidak mengakui ummat baginda Rasulullah, jadi kita lihat di sekeliling kita anak yatim, kita santuni semampu kita supaya Allah ridho kepada kita, insyallah," ujarnya. (Randi)