Komentar |
| Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir S.STP.M.Si saat menyampaikan pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1442 H di tengah pandemi Covid-19. |
Sijunjung, fajarsumbar.com - Penyebaran virus Covid-19 kembali menanjak di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Berada pada zona orange Pemkab kali ini tidak menfasilitasi Shalat Id, semua objek wisata ditutup selama Lebaran demi menghambat lajunya perkembangan virus mematikan tersebut.
Hal itu diungkapkan Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir S.STP., M.Si., saat jumpa pers di Balerung Lansek Manih kantor bupati, Senin (10/5/2021).
Bupati mengungkapkan sehubungan pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1442 H/2021 secara berjamaah.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Sijunjung tidak mempasilitasi shalat Idul Fitri dan open house. Keputusan itu diambil dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Sijunjung termasuk zona orange Covid-19.
Selain itu pemerintah Kabupaten Sijunjung juga menutup tempat pariwisata sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Sumbar Mahyeldi dengan No. 08/Ed/GSB-2021 tertanggal 8 Mei 2021.
Surat itu mengatur penyelenggaraan Shalat Idul Fitri 1442 H/2021, pembukaan objek wisata dan mobilitas masyarakat lintas kabupaten/kota di Sumbar. SE keluar untuk mengantisipasi pelaksanaan kegiatan selama Lebaran, baik menjelang, maupun saat pasca-Hari Raya Idul Fitri 1442.
Dalam kesempatan itu Bupati Benny Dwifa Yuswir menyebut jampa pers ini baru kali pertama dilaksanakan semenjak dia dilantik dengan pasangannya H. Iraddatillah S.Pt., secara resmi dilakukan.
Hal itu disebabkan padatnya kegiatan pembahasan anggaran seperti refocusing anggaran dampak dari wabah pandemi Covid-19 dan sistem keuangan saat ini. "Ke depan kita akan jadwalkan jumpa pers seperti ini secara berkala, nanti diatur agendanya," jelas dia.
Hadir dalam kesempatan itu, selain Bupati Benny Dwifa Yuswir, juga dihadiri Wakil Bupati Iraddatillah, Sekda Zefnihan AP.M.Si, Kadis Kesehatan Ezwandra, Kadis Perhubungan, Em Yasri, Kadis Satpol PP, Efigon, Kadis Parpora Afrenaldi, Kalaksa BPBD Henry Chaniago, Kadis Kominfo Rizal Effendi dan para wartawan yang ada di Kabupaten yang berjulukan Ranah lansek Manih tersebut. (def)