Sumbar Ekspor 20 Ton Kerapu Hidup ke Hongkong Sekali Enam Bulan -->

Iklan Atas

Sumbar Ekspor 20 Ton Kerapu Hidup ke Hongkong Sekali Enam Bulan

Kamis, 13 Mei 2021
Ir. Yosmeri

Padang, fajarsumbar.com  - Sekali enam bulan Sumatera Barat (Sumbar) mengekspor ikan kerapu hidup sebanyak 15 - 20 ton ke Hongkong. Ikan tersebut merupakan hasil budidaya nelayan dari berbagai daerah Kota Padang, Pesisir Selatan dan Mentawai.


"Tak hanya ikan kerapu hidup, tetapi juga ikan tuna," sebut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sumatera Barat Ir. Yosmeri kepada fajarsumbar.com, Kamis (13/5/2021).


Kerapu hidup diekspor ke Hongkong menggunakan kapal laut yang diupayakan oleh Perusahaan Perikanan di Mandeh Pesisir Selatan setiap 6 bulan sekali, dengan jumlah ekspor berkisar antara 15 hingga 20 ton.


Ikan kerapu hidup ini, menurut Yosmeri dikumpulkan oleh perusahaan perikanan, dari petani nelayan budidaya ikan karapu di Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan dan Kota Padang.


Adanya pengumpulan ikan karapu dari perusahaan perikanan itu, karena jumlah produksi ikan sangat terbatas dan ikan yang dihasilkan petani tidak memadai, begitu juga ikan yang dikelola perusahaan perikanan, tidak mencukupi. "Perusahaan Perikanan berupaya mengumpulkan ikan dari sejumlah petani Nelayan budidaya ikan karapu" imbuh Yosmeri.


Upaya ini, selain bertujuan untuk membantu pemasaran budidaya ikan petani Nelayan diluar Negeri, juga meningkatkan kuantitas ikan kerapu untuk kebutuhan ekspor.

 

Untuk memenuhi kebutuhan ekspor itu, sebut Yosmeri bulan Juni nanti, Sumatera Barat kembali melakukan ekspor ikan kerapu hidup ke Hongkong dan diharapkan pada ekspor berikutnya bisa ditingkatkan kuantitasnya.


Selama 2 periode ini atau 12 bulan dalam Tahun 2021, Sumatera Barat berhasil melakukan ekspor ikan kerapu hidup lebih kurang 40 ton ke Hongkong


Kemudian untuk ikan segar, seperti karapu segar, lobster, garing dan salo secara kecil- kecilan di ekspor ke Malaisia.


Untuk menuju Malaisia, yakni ikan segar itu, dari Sumatera Barat dibawa dengan truk menuju Dumai, setelah tiba Dumai baru dikirim dengan kapal laut ke Malaisia, imbuhnya.


Khusus ikan tuna, jelas Yosmeri terlebih dahulu diolah pada perusahaan perikanan di

Bungus Teluk Kabung Kota Padang, sehingga bisa untuk memenuhi standar ekspor, terutama di Hawai Amerika Serikat yang berkisar antara 20 hingga 40 ton,


Kegiatan ekspor ikan tuna itu, sempat terhenti sementara waktu, akibat pandemi Covid- 19, sehinga Negara tujuan Exspord Amerika itu di Lockdown


Kepada petani Yosmeri mengajak Nelayan, agar terus membudidayakan ikan karapu, karena peluang untuk ekspor ikan kerapu hidup ini cukup tinggi, sehingga dapat meningkatkan  taraf ekonomi keluarga petani nelayan Sumatera Barat.


Untuk itu Dinas Kelautan dan  Perikanan Sumatera Barat, sebagai mana dianjurkan Gubernur Sumatera Barat yang baru, agar petani Nelayan terus meningkan budidayakan ikan, baik ikan air laut maupun ikan air tawar, dalam rangka memberdayakan masyarakat petani. (RDz)