Takut Divaksinasi, Pegawai Pemko Payakumbuh Dipegangi Petugas -->

Iklan Atas

Takut Divaksinasi, Pegawai Pemko Payakumbuh Dipegangi Petugas

Senin, 07 Juni 2021
Dipegang petugas 

Payakumbuh, fajarsumbar.com --- Kejadian lucu terjadi disaat vaksinasi Covid-19 di Lantai III Balai Kota Payakumbuh yang dilaksanakan Puskesmas Lampasi, Senin (7/6). Salahsatu Tenaga Harian Lepas (THL) Pemerintah Kota Payakumbuh Piko Cahaya Putra terpaksa ditenangkan oleh Kabag Kesra Ul Fachri karena takut dengan jarum suntik.


Kejadian itu sempat diabadikan dalam bentuk video oleh beberapa rekannya yang merasa kejadian itu sangat lucu. Padahal, vaksinasi ini bagi pria yang akrab disapa Ombak itu adalah yang kedua kalinya dia ikuti.


"Dulu saat ikut vaksin pertama saya juga takut, bukan takut sama vaksinnya, tapi sama jarum suntik," kata supir Asisten III Setdako Amriul Dt. Karayiang itu.


Namun, Piko akhirnya berhasil melawan rasa takutnya berkat dukungan dari rekan-rekannya. Menurutnya kenyataan emang dari kecil dirinya merasa ngeri saat melihat jarum suntik. Bahkan dia bercerita pernah tak masuk sekolah saat SD karena takut disuntik imunisasi.


"Biarlah makan makan obat yang pahit daripada disuntik," ceritanya usai divaksin.


Saat ditanya kepada Piko apa saja Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dirasakannya adalah rasa kantuk dan nafsu makan sedikit meningkat, menurutnya ini malah bermanfaat baginya yang agak sukar makan.


"Iya, tidur jadi lebih nyenyak dan makan jadi enak setelah ikut vaksinasi, ya saya optimis saja untuk tetap sehat dan bebas Covid-19," ujarnya.


Cerita Piko adalah salahsatu dari sekian banyak kisah yang dialami oleh orang-orang yang ikut vaksinasi Covid-19. Menurut keterangan dari Kadis Kesehatan dr. Bakhrizal melalui Kabid P3 dan Kesmas Fatma Nelly menjelaskan takut disuntik tidak dijadikan alasan untuk tidak divaksin, karena sampai kapan ditunggu rasa beraninya, sementara Covid-19 tidak memilih orang dan terus mengancam siapapun.


"Wajar ada rasa takut dengan jarum suntik, lagipula yang menyuntik adalah tenaga kesehatan yang sudah memiliki keahlian dan terlatih. Intinya karena takut suntik tidak masuk indikasi untuk tidak diberikan vaksin. Yang tidak boleh divaksin ibu yang sedang hamil. Mereka akan bisa divaksin saat anaknya sudah lahir," kata Fatmanelly.(Ul)