AS Was-was China Bangun Gudang Rudal dan Kembangkan Nuklir -->

Iklan Atas

AS Was-was China Bangun Gudang Rudal dan Kembangkan Nuklir

Rabu, 28 Juli 2021

Ilustrasi rudal.

Jakarta - Amerika Serikat mengungkapkan kekhawatiran baru soal dugaan China terus mengembangkan program senjata nuklir.


Kekhawatiran itu muncul setelah laporan Federasi Ilmuwan Amerika (AFS) awal pekan ini memaparkan China sedang membangun gudang bawah tanah atau silo, tempat menyimpan peluru kendali, di dekat Hami sebelah timur Xinjiang.


Laporan itu muncul beberapa pekan setelah China juga disebut membangun 120 gudang rudal di Yumen yang merupakan daerah gurun sekitar 380 kilometer di tenggara.


"Ini adalah kedua kalinya dalam dua bulan publik mengetahui apa yang telah kami katakan selama ini tentang meningkatnya ancaman yang dihadapi dunia dan tabir kerahasiaan yang mengelilinginya," kata Komando Strategis Militer AS merespons laporan AFS tersebut dikutip dari Reuters.


Kementerian Luar Negeri AS pada awal Juli menyebut pembangunan nuklir China kian mengkhawatirkan. Washington mengatakan tampaknya Beijing telah melanggar strategi nuklir dengan pencegahan minimal, sebagaimana juga dikutip cnnindonesia.


AS meminta China ikut serta mendukung "langkah praktis mengurangi risiko perlombaan senjata yang tidak stabil."


Sementara itu, anggota Kongres dari Partai Republik Mike Turner, mengatakan pembangunan nuklir China terus berkembang dengan skala "yang belum pernah terjadi sebelumnya".


Menurut anggota sub komite Kongres untuk Pasukan Strategis itu, ini menjelaskan bahwa China ingin mengerahkan senjata nuklir untuk mengancam AS dan sekutu.


Turner mengatakan penolakan China untuk merundingkan masalah pengendalian senjata "harus menjadi perhatian dan dikecam semua negara."


Tak hanya Turner, anggota Partai Republik lainnya, Mike Rogers, mengatakan pengembangan program nuklir China menunjukkan AS perlu memodernisasi sistem penangkal nuklirnya.


Kekhawatiran AS soal pengembangan senjata terutama program nuklir China memang sudah lama mengemuka. Sebuah laporan Pentagon pada 2020 lalu memperkirakan China memiliki persediaan hulu ledak nuklir "rendah sekitar 200-an".


Pentagon memproyeksikan setidaknya jumlah itu meningkat dua kali lipat, terutama ketika Beijing memodernisasi angkatan bersenjatanya.


AS juga telah berulang kali meminta China bergabung dengannya dan Rusia dalam perjanjian pengendalian senjata baru


Sementara itu, analis memaparkan AS memiliki sekitar 3.800 hulu ledak nuklir. Menurut Kemlu AS, 1.357 di antaranya dikerahkan pada 1 Maret.(*)