Evakuasi 17 Kapal Nelayan Kalbar: 33 Orang Hilang, 22 Tewas -->

Iklan Atas

Evakuasi 17 Kapal Nelayan Kalbar: 33 Orang Hilang, 22 Tewas

Rabu, 21 Juli 2021

 

Ilustrasi. Kapal nelayan tenggelam di Kalbar.


Jakarta - TNI Angkatan Laut kembali menemukan satu orang nelayan yang menjadi korban hilangnya 17 kapal nelayan di wilayah perairan Pontianak, Kalimantan Barat. Saat ditemukan, nelayan tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia.


Total korban meninggal saat ini ada 22 orang dan 33 lainnya masih dinyatakan hilang.


"Kami memperluas area pencarian, KRI Celurit-641 berhasil menemukan jasad mengapung kemudian dievakuasi dengan menggunakan sekoci," Kata Rudi dalam keterangan tertulis, Rabu (21/7), sebagaimana dikutip cnnindonesia.


Saat ini, jasad tersebut telah dibawa ke Dermaga Pelindo II Dwikora Pontianak. Jasad selanjutnya diserahkan kepada petugas Posko SAR gabungan untuk dilakukan proses lanjutan.


Dalam kesempatan itu, TNI AL juga mengoreksi total korban meninggal yang sebelumnya 31 menjadi 22.


"Total korban meninggal 22 orang, dari 21 orang. Ditemukan satu lagi kemarin. Jadi 22 orang, bukan 31," ucapnya.


TNI AL saat ini mencatat keseluruhan dari 138 orang nelayan, 83 orang di antaranya telah ditemukan dalam keadaan selamat dan 33 orang masih dalam proses pencarian. Sementara korban meninggal tercatat 22 orang.


Sementara itu Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid dalam kesempatan itu memastikan pihaknya mendukung perpanjangan tiga hari misi pencarian korban kecelakaan 17 kapal nelayan itu.


Untuk itu, TNI AL kata Rasyid akan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki baik personel maupun alutsista dalam mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti operasi SAR yang tengah digelar di Perairan Kalbar.


"TNI AL melalui Pangkalan di jajaran Koarmada I akan mendukung sepenuhnya pelaksanaan operasi SAR atas musibah yang menimpa 17 kapal di perairan Kalbar sampai dinyatakan berakhir oleh pejabat yang berwenang" kata dia.


Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Pontianak dalam rapat evaluasi Pelaksanaan SAR Gabungan di Perairan Kalimantan Barat memang temah memutuskan operasi SAR di Perairan Kalbar diperpanjang pelaksanaannya hingga 3 hari kedepan yakni hingga Jumat (23/7) dengan mempertimbangkan masih banyaknya korban yang belum ditemukan dan permohonan keluarga korban.


Dalam Operasi SAR Gabungan pencarian dan penyelamatan yang tenggelam di Perairan Kalbar, TNI AL mengerahkan 2 Kapal Perang KRI Kerambit-627 dan KRI Clurit-641 serta Kapal Patroli Kal Lemukutan, Kal Sambas dan RHIB Lantamal XII Pontianak.


Selain itu, TNI Angkatan Laut juga memperkuat unsur SAR Gabungan dengan 2 Pesawat Udara Patroli Maritim CN235 P-8305 dan Cassa P-8203 dimana kedua pesawat ini merupakan jenis pesawat yang memiliki kemampuan dalam pengintaian maritim.(*)