Jaga Keindahan Danau Petani KJA Lakukan Goro Bersihkan Danau Maninjau -->

Iklan Atas

Jaga Keindahan Danau Petani KJA Lakukan Goro Bersihkan Danau Maninjau

Kamis, 08 Juli 2021
Masyarakat membersihkan KJA di Danau Maninjau.


Lubuk Basung, fajarsumbar.com - Dalam rangka menjaga dan mengurangi pencemaran di Danau Maninjau, ratusan petani keramba jaring apung (KJA) Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat gotong royong membersihkan danau vulkanik itu dari enceng gondok, limbah rumah tangga dan keramba yang sudah tidak digunakan


Sekretaris Umum Asosiasi Petani dan Pedagang Ikan Salingka Danau Maninjau (AP2ISDM) Agam, Refrismen di Lubuk Basung mengatakan pembersihan enceng gondok, limbah rumah tangga dan keramba jaring apung yang rusak itu dilakukan di Talao, Nagari Koto Malintang, Kamis (8/7).


"Enceng gondok dan keramba jaring apung tidak produktif itu kita keluarkan dari dalam danau dan dibuang ke lokasi yang telah disediakan menggunakan mobil dan becak motor," katanya.


Ia mengatakan, petani berhasil mengeluarkan delapan petak keramba jaring apung yang tidak produktif, sekitar tiga ton enceng gondok dan limbah rumah tangga.


Kegiatan ini rencananya bakal digelar setiap minggunya di delapan nagari. Pada Kamis (15/7), gotong royong pembersihan danau itu bakal digelar di Nagari Anam Koto Koto Gadang.


"Pembersihan danau itu melibatkan petani, pekerja, pedagang dan lainnya dibawah pengawasan AP2ISDM. Ini dalam menampakkan etika baik petani untuk membersihkan danau," katanya.


Terkait pengalihan usaha dari danau ke daratan, tambahnya, petani sepakat dengan adanya program alternatif lain.


Tetapi harus ada duduk bersama dalam membahas program itu apa bentuknya dan butuh kajian lainnya dari pemerintah, karena masyarakat tidak memiliki tim ahli dalam mengkajinya.


"Kita sepakat bagaimana pemerintah memberikan sentuhan pada masyarakat dan kalau perlu masyarakat yang keluar dari Danau Maninjau apabila program alternatif sudah berjalan dengan baik," katanya.


Dengan kondisi itu, pemerintah tidak perlu lagi untuk mengeluarkan keramba jaring apung dari dalam danau, karena masyarakat tidak menolak program itu setelah ekonomi mereka membaik.


Untuk menyedot sedimen di dalam danau, secara teknis dan ilmiah pemerintah yang mengerti program itu.


Intinya, masyarakat siap mendukung program tersebut dengan harapan terwujud danau bersih yang bisa diwariskan ke anak cucu berupa mata air, bukan air mata.


"Artinya masyarakat selingka Danau Maninjau siap mewariskan mata air, bukan air mata," katanya. (yanto)