Kemunculan Mata Api di Teluk Meksiko Akibat Kebocoran Pipa -->

Iklan Atas

Kemunculan Mata Api di Teluk Meksiko Akibat Kebocoran Pipa

Minggu, 04 Juli 2021

  


Jakarta - Kebocoran pipa bawah laut telah memicu terjadinya kebakaran di permukaan laut Teluk Meksiko, Jumat (3/7) dini hari waktu setempat.


Rekaman video lautan yang membara oleh api pun menjadi viral sehingga netizen ada yang menjulukinya 'portal neraka', 'mata setan', 'mata sauron dari Lord of the Ring', hingga 'mata api'.


Julukan-julukan itu tak lepas dari penampakan kobaran api yang menyala melingkar--berwarna seperti oranye--mencoba  keluar dari lautan seperti lava yang meletup dari gunung bawah laut.


Seperti dilansir dari Reuters, pipa bawah laut yang memicu 'terbakarnya lautan' itu adalah milik perusahaan energi nasional Meksiko, Pemex. Kebakaran itu sendiri dilaporkan mulai terjadi pukul 05.15 waktu setempat di pipa bawah laut yang menyambung ke platform satelit Ku Maloob Zaap. 


Ku Maloob Zaap adalah produsen minyak mentah terbesar Pemex, di mana ia menyumbang lebih dari 40 persen dari produksi harian 1,7 juta barel perusahaan nasional Meksiko itu.


Api kemudian dilaporkan berhasil dijinakkan sekitar pukul 10.30 WIB atau lima jam setelah dilaporkan. Dan, tak lama kemudian jaringan gas di negara Amerika Utara itu kembali normal. Saat proses pemadaman, Pemex menyatakan telah menutup katup antarpipa untuk mengendalikan kebocoran gas. 


Hal itu pun dilakukan demi membantu kerja petugas dalam memadamkan api, baik lewat kapal yang diarahkan mendekat ke titik tersebut.


Mengutip dari CNN, Kepala Regulasi Keamanan Minyak Meksiko (ASEA) Angel Carrizales mengatakan insiden yang terjadi di fasilitas Pemex tersebut tak menimbulkan kebocoran minyak apapun. Namun, dia tak menjelaskan mengapa terjadi kobaran api hingga ke permukaan laut.


Sementara itu, Pemex menyatakan tak ada korban luka maupun jiwa atas insiden tersebut. Investigasi atas penyebab kebocoran yang mengakibatkan kebakaran itu pun akan diinvestigasi mendalam.


Salah seorang sumber Reuters menunjukkan laporan Pemex atas insiden tersebut, bahwa peristiwa di fasilitas tersebut tak adalah dampak dari hujan deras dan badai elektrik. Sementara untuk mengontrol dan memadamkan api, perusahaan itu menggunakan nitrogen.


Sebagai informasi, ini bukan insiden besar pertama bagi Pemex dalam satu dasawarsa terakhir. Kemudian, pada 2013 insiden ledakan akibat penumpukan gas di kantor pusatnya yang berada di Mexico City telah menewaskan 37 orang. (*)