Misteri Mengerikan Danau Kerangka India Belum Terpecahkan -->

Iklan Atas

Misteri Mengerikan Danau Kerangka India Belum Terpecahkan

Minggu, 11 Juli 2021

    

Danau Roopkund atau danau tengkorak India (Foto: iStock)

Dehradun - Sudah hampir 80 tahun lamanya danau kerangka manusia, Danau Roopkund, di Pegunungan Himalaya menjadi misteri. Siapa mereka?


Dikutip dari BBC, pada tahun 1942, HK Madhwal, seorang pejabat kehutanan India, menemukan ratusan kerangka manusia yang ditimbun di dalam dan sekitar Danau Roopkund. Dia melaporkan ada 300 hingga 800 kerangka manusia di sana.


Ajal yang tragis di Danau Roopkund itu tersimpan di bawah ekstrem Pegunungan Himalaya.


Penemuan itu tidak langsung diumumkan kepada publik. Barulah pada akhir 1950-an, penemuan yang mengerikan di gunung itu disampaikan. Sejak itu, penemuan tersebut menarik dan memicu minat warga dan sejumlah penyelidikan di Danau Roopkund hingga saat ini, sebagaimana juga dikutip detik.com.


Danau Roopkund sangat terpencil. Lokaisnya bisa dicapai dari pemukiman terdekat di negara bagian Uttarakhand dengan jalan kaki lima hari.


Traveler akan melihat desa-desa Pegunungan Himalaya yang indah, padang rumput alpine luas yang dipenuhi bunga liar, yang dinamai bugyal oleh warga lokal, dan hanya muncul di atas ketinggian 3.300 mdpl.


Titik tertinggi dari perjalanan ke Danau Roopkund ada di 5.000 mdpl dengan puncak punggungan Junargali. Roopkund terletak 200 meter di bawah punggungan ini.


Pendakian yang berbahaya dan curam ke Junargali telah mencetuskan lelucon di antara para pendaki. Yakni, sekali salah langkah maka akan menambah lebih banyak tulang yang ada di Danau Roopkund.


Awalnya, kerangka itu dianggap milik tentara Jepang atau pedagang Tibet di Jalur Sutra yang meninggal karena epidemi. Kemudian, setelah analisis forensik pada tahun 2004, teori terbaik menunjukkan bahwa itu merupakan sekelompok peziarah India.


Merujuk cedera perimortem pada tengkorak, mereka adalah, baik pria maupun wanita, dibantu oleh porter lokal, tewas gegara dihantam oleh hujan es ekstrem di sekitar Danau Roopkund dalam satu peristiwa di abad ke-9.


Mereka diyakini dalam perjalanan melakukan ziarah umat Hindu sekali dalam 12 tahun yang disebut Nanda Devi Raj Jat Yatra. Tradisi kuno itu berlanjut hingga hari ini. Dari Roopkund menuju perjalanan ke Homkund, tujuan akhir dari perjalanan yang sulit ini.


Veena Mushrif-Tripathy, profesor arkeologi di Deccan College di Pune, adalah salah satu anggota tim penyelidik pada tahun 2004. Dia menceritakan kesimpulan teori peziarah paling masuk akal karena tidak ada senjata di Danau Roopkund.


Itu menunjukkan penyebab kematian di Danau Roopkund bukanlah serangan, mereka juga bukan tentara. Bukti lain adalah adalah sisa-sisa alat musik.


Cerita rakyat kuno tentang peziarah yang bepergian di Nanda Devi Raj Jat Yatra juga dikaitkan dengan ratusan kerangka itu.


Dalam sebuah analisis DNA, kata Mushrif-Tripathy, mengungkapkan bahwa itu adalah kelompok pria-wanita. Rentang usianya cukup luas yang semakin memperkuat hipotesis ini.


Misteri Danau Roopkund

Pada 2010, genom manusia purba pertama diurutkan. Segera, misteri Danau Roopkund dibangkitkan.


Sebanyak 38 sampel tulang bubuk yang dibuat dari sisa-sisa kerangka yang disimpan di Survei Antropologi India, Kolkata, dikirim ke 16 laboratorium di seluruh dunia untuk analisis genomik dan biomolekuler. Hasil studi selama lima tahun yang diterbitkan pada 2019 mengejutkan dunia.


Studi baru menemukan bahwa 38 kerangka milik tiga kelompok yang berbeda secara genetik. Kerangka ini ada di Danau Roopkund selama beberapa peristiwa selama periode 1.000 tahun.


Di dalamnya dari kelompok Asia Selatan, tulang-tulangnya ada antara abad ke-7 dan ke-10. Tim juga menemukan kelompok baru individu keturunan Mediterania timur yang berasal dari Pulau Kreta, yang meninggal pada abad ke-19.


Lalu ada satu sampel yang berasal dari Asia Tenggara, juga dari abad ke-19. Terkejut dengan temuan anomali ini, tim kemudian melakukan analisis lanjutan untuk melihat apakah itu mendukung hasil analisis DNA, dan ternyata benar.


Bukti baru yang menunjukkan keberadaan kelompok orang non-India di Danau Roopkund sangat mengejutkan. Karena tidak ada bukti sejarah untuk menjelaskan siapa orang-orang ini dan apa yang mereka lakukan di Pegunungan Himalaya yang jauh dari manapun.


Mungkinkah beberapa dari mereka meninggal karena penyakit gunung akut? Tidak mungkin ada beberapa kelompok orang yang berbeda meninggal di Danau Roopkund dalam beberapa insiden terpisah.


Situs Danau Roopkund sudah sangat tercemar dan tidak terpelihara. Selama bertahun-tahun, kerangka telah dipindahkan oleh trekker dan bahkan dibawa pulang sebagai suvenir, yang semakin mengaburkan untuk dijawab di masa depan, meski ada potensi kemajuan sains.(*)