Kronologi Bom Bunuh Diri Bandara Kabul Tewaskan 13 Tentara AS -->

Iklan Atas

Kronologi Bom Bunuh Diri Bandara Kabul Tewaskan 13 Tentara AS

Jumat, 27 Agustus 2021
Sedikitnya ratusan orang terluka akibat dua ledakan bom bunuh diri di Bandara Kabul.


Jakarta  -- Bom bunuh diri menerjang Bandara Internasional Hamid Karzai, Afghanistan, pada Kamis (26/8), ketika Bandara Kabul itu masih dikerumuni ratusan warga yang ingin pergi melarikan diri dari negara tersebut.


Bom bunuh diri itu sejauh ini menewaskan 13 tentara Amerika Serikat dan melukai belasan personel lainnya. Pejabat Kabul menuturkan insiden itu turut menewaskan 60 warga sipil dan melukai sedikitnya 140 orang.


Bom bunuh diri terjadi sekitar Kamis malam yang terdiri dari dua ledakan. Ledakan pertama terjadi di Abbey Gate, satu gerbang utama masuk bandara yang selama ini menjadi tempat menampung pengungsi Afghanistan. Sementara itu, ledakan kedua terjadi di dekat Baron Hotel yang tak jauh dari Abbey Gate.



Dua pengebom bunuh diri dilaporkan meledakkan diri sambil mendekati kerumunan orang di salah satu gerbang bandara, sebagaimana dikutip cnnindonesia.


Dikutip Reuters, sejumlah video jurnalis lokal yang beredar memperlihatkan puluhan jasad tergeletak di gerbang bandara. Beberapa terpental ke dekat pagar bandara.


Sejumlah orang yang selamat mengungkapkan kengerian ledakan dan berupaya mencari kerabatnya yang ikut berada di lokasi kejadian.


"Untuk sesaat saya pikir gendang telinga saya pecah dan saya kehilangan indra pendengaran. Saya melihat tubuh dan bagian tubuh lainnya terbang di udara seperti angin puting beliung yang meniup kantong plastik," kata seorang warga yang ada di lokasi kejadian seperti dikutip Reuters.


"Saya melihat bagian tubuh orang tua, pria wanita, dan anak-anak terluka, tercerai-berai, saluran drainase berubah menjadi aliran darah," paparnya menambahkan.


Bom bunuh diri ini terjadi beberapa hari jelang tenggat waktu penarikan pasukan Amerika Serikat seluruhnya dari Afghanistan.


Presiden AS Joe Biden mengutuk serangan di Bandara Kabul itu. Ia juga telah memerintahkan komandan militer AS mengembangkan rencana operasional untuk menyerang ISIS-K, afiliasi kelompok ISIS di Pakistan dan Afghanistan, yang diklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut. (*)