Komentar |
| . |
Parit Malintang - Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur menandatangani MoU dan Kerjasama dengan Bank Nagari terkait pengembangan digitalisasi ekonomi daerah di Hall Kantor Bupati, Senin (24/08/21).
Bupati Suhatri Bur mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Bank Nagari yang telah memfasilitasi serta melahirkan inovasi berbasis teknologi dalam memberikan pelayanan.
"Ini merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) dan menjadikan Padang Pariaman lebih melek terhadap teknologi informasi. Berdasarakan Keputusan Presiden bahwa masing-masing daerah harus membentuk satuan tugas percepatan digitalisai daerah, maka kita Padang Pariaman melaksanakan hal tersebut,"ungkap Suhatri Bur.
Ia menyebutkan Padang Pariaman selalu meningkatkan dengan pola digitalisasi. Ini merupakan tugas bersama agar bisa menyampaikan kepada pengusaha UMKM untuk memanfaatkan yang dilahirkan Bank Nagari.
"Kehadiran program Melawan Rentenir Ranah Minang (Marandang) dengan harapan agar program ini dapat dimanfaatkan. Juga Bank Nagari dapat mempermudahkan proses peminjaman sehingga cepat untuk dicairkan," minta dia.
Ia menambahkan agar Bank Nagari untuk membantu menyebarluaskan sistem pembayaran non tunai kepada masyarakat, perusahaan-perusahaan besar. Juga sekaligus mempermudah pembayaran online dan dapat mengurasi resiko yang terjadi di lapangan.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Nagari Sumatra Barat M.Irsyad mengatakan bahwa sebagai Bank Daerah, Bank Nagari mendukung sepenuhnya pengembangan Digitalisasi ekonomi daerah, termasuk di Kabupaten Padang Pariaman.
Kata dia, teknologi dapat membantu dan melaksanakan transaksi dengan aman dan mudah. Terus menciptakan kemudahan dalam memberikan pelayanan. Apalagi dalam mengelola transaksi pada masa pandemi. Hanya mempergunakan barcode kita dapat melakukan transaksi baik dengan jumlah kecil ataupun besar.
"Kabupaten Padang Pariaman telah bisa digunakan seperti parkir non tunai dan memontior pajak secara online," ujar Irsyad.
Perjanjian yang ditandatangani yakninya MoU pengembangan digitalisasi ekonomi daerah, pelayanan perbankan dan pelaksanaan, penata usahaan pengelolaan keuangan daerah secara non tunai, SP2D online, monitoring online penerimaan pembiayaan pajak daerah, E-Kir dan E-Parkir, penyerahan deviden tahun buku 2020 dan sekaligus melaunching fasilitas kredit Marandang.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Yusri mengatakan kegiatan ini merupakan membangkitkan kembali perekonomian masyarakat terutama pada masa pandemi ini. Momentum ini perlu dimanfaatkan secara bersama. Disini dibutuhkan peran OPD dalam meningkatkan perekonomian masyarakat
"Pemerintah daerah dapat menyerap kredit perbankan setinggi mungkin. Pun semakin tinggi inkuisi keuangan, makin tinggi pendapatan masyarakat. Kami mengajak OPD terkait agar adanya kegiatan bisnis antara OPD dengan perbankan" harapnya.
Kepala Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat Wahyu Purnama mengatakan BI terus mengembangkan sistem pembayaran dengan sistem non tunai salah satunya dengan Qris dimana disini juga dibutuhkan agar kita melek teknologi.
"BI terus mengembangakan kebijakan terkait digitalisasi dari evaluasi bidang elektro Indonesia. Padang Pariaman menunjukan perubahan yang siginifikan dalam mengembangakn elektronikasi dan digitalisasi menjadi peringkat dua" sebutnya.
Untuk itu, tegas dia, juga dibutuhkan sosialisasikan kepada masyarakat dalam menggunakan pembayaran non tunai. Juga akan meningkatkan pemasukan daerah, transparansi, akuntabilitas dari pemerintah daerah.
Penandatanganan MoU berisikan pengembangan digitalisasi ekonomi daerah, pelayanan perbankan dan pelaksanaan, penata usahaan pengelolaan keuangan daerah secara non tunai, SP2D online, monitoring online penerimaan pembiayaan pajak daerah, E-Kir dan E-Parkir, penyerahan deviden tahun buku 2020 dan sekaligus melaunching fasilitas kredit Marandang. (r-saco).***