Reach, Bayi Pengungsi Afghanistan yang Lahir di Pesawat AS -->

Iklan Atas

Reach, Bayi Pengungsi Afghanistan yang Lahir di Pesawat AS

Kamis, 26 Agustus 2021

Seorang ibu Afghanistan memicu haru saat melahirkan di atas pesawat evakuasi AS. Kini, ia menamai bayinya Reach, sesuai nama pesawat yang menyelamatkannya.


Jakarta - Pesawat evakuasi Amerika Serikat heboh ketika seorang perempuan Afghanistan tiba-tiba harus melahirkan saat dalam perjalanan evakuasi. Kini, bayi itu dinamai Reach, sesuai nama pesawat yang menyelamatkannya dari bayang-bayang Taliban.


Komandan pasukan AS untuk Eropa, Tod Wolters, mengatakan kepada CNN bahwa Reach lahir di dalam pesawat saat perjalanan dari tempat persinggahan di Qatar menuju Ramstein, Jerman. Setelah pengungsi itu tiba di Jerman, pasukan AS masih terus menjalin kontak.


"Kami terus berhubungan dengan ibu dan ayah bayi itu. Mereka menamakan bayi mungil itu Reach karena nama pesawat C-17 yang terbang dari Qatar ke Ramstein adalah Reach," kata Wolters kepada CNN.


Kelahiran Reach menjadi perhatian ketika Komando Mobilitas Udara AS mengungkap kisah haru itu melalui Twitter pada Minggu (22/8).


Dalam salah satu kicauannya, pusat komando itu mengunggah sejumlah foto yang memperlihatkan seseorang ditandu keluar dari pesawat Angkatan Udara AS.


"Personel medis dari 86th Medical Group menolong ibu Afghanistan dan keluarganya turun dari pesawat C-17 Angkatan Udara, bernama Reach 828, tak lama setelah ia melahirkan bayi di atas pesawat menjelang mendarat di Pangkalan Udara Ramstein Jerman, 21 Agustus," tulis mereka.


Komando militer itu kemudian menjelaskan bahwa sang ibu terpaksa harus melahirkan di dalam pesawat dan sempat mengalami komplikasi.


"Komandan pesawat memutuskan untuk menyesuaikan ketinggian untuk meningkatkan tekanan udara di dalam pesawat, yang membantu menstabilkan dan menyelamatkan nyawa sang ibu," tulis pusat komando itu.


Setelah pesawat mendarat, ibu Afghanistan dan bayinya yang baru lahir itu langsung dibawa ke fasilitas medis terdekat. Keduanya kini dalam keadaan sehat.


Mendengar kabar tersebut, Wolters mengaku senang karena dapat menjadi saksi momen bersejarah dalam satu keluarga kecil Afghanistan.


Sembari berkelakar, ia berkata, "Seperti yang kalian bayangkan, menjadi pilot jet tempur Angkatan Udara, mimpi saya adalah melihat anak kecil bernama Reach itu tumbuh dan menjadi warga negara AS dan menerbangkan jet Angkatan Udara AS di Angkatan Udara kami."


Kapten Tentara AS sekaligus perawat yang membantu kelahiran Reach, Erin Brymer, juga mengaku senang. Ia ingat betul berbagai tantangan ketika mendampingi ibu Reach.


"Ketika saya memeriksa pasien, kami sudah tak bisa menunggu lagi. Bayi itu harus dilahirkan sebelum kami dapat membawanya ke fasilitas lain," tutur Brymer.


Ketika ditanya kapan ia tahu bahwa bayi itu baik-baik saja, Brymer menjawab, "Ketika bayi itu keluar dan menangis! Kami langsung dapat menaruhnya di dada sang ibu dan ia dapat menyusui. Saya seperti, 'Oke, semua baik-baik saja." (*)