Bisnis Bareng Sahabat Lahirkan Cakeology.o -->

Iklan Atas

Bisnis Bareng Sahabat Lahirkan Cakeology.o

Minggu, 26 September 2021
Qiqi dan Dian sedang menyiapkan bento cake yang mereka beri nama Cakeology.o.


Padang Panjang, fajarsumbar.com  - Bisnis bareng sahabat, itulah kalimat yang cocok untuk menyebutkan kolaborasi dua mahasiswi yang telah bersahabat sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini. 


Mereka memberanikan diri membuka usaha Bento Cake sembari kuliah online.


Dia adalah  Az-Zahra Rahma Haqiki (21) yang biasa dipanggil Qiki dan Dian Rahayu (21) yang cukup disapa Dian saja. 


Saat ini Qiki kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Dian di Universitas Andalas (Unand)  jurusan Keperawatan.


Qiki dan Dian merintis usaha Bento Cake yang bernama Cakeology.o ini sejak awal Agustus 2021. Mereka terinspirasi dari Bento Cake yang ada di Bandung, dan berkeinginan menjualnya di  Padang Panjang.


Dua sahabat ini melakukan promosi melalui media sosial. Kue racikan mereka dipasarkan di Instagram dan WhatsApp. Bisa juga langsung ke Cakeology.o  di Jl. Sultan Syahrir, No. 27, Kelurahan Silaing Bawah, Padang Panjang.


Berbeda dengan kue tart pada umumnya, Bento Cake ini berukuran mini dilapisi cream dengan disain dan tulisan sesuai permintaan konsumen. 


Bento Cake dikemas menggunakan styrofoam khusus, dan lengkap dengan sendok juga lilinnya.

 

Meski terbilang baru, peminat Bento Cake cukup banyak di Padang Panjang lantaran ukurannya yang tidak terlalu besar dan harga yang cukup terjangkau. Bento Cake ini dibanderol seharga Rp35.000.


Penuturan Qiki dan Dian sebagaimana dirilis Komimfo,  Bento Cake tidak hanya dikhususkan untuk orang yang berulang tahun saja, tetapi bisa juga sebagai ucapan terima kasih, selamat atas penghargaan, dan buah tangan untuk seseorang yang sedang sakit.


Sebelum Qiki dan Dian berani membuka pre-order, mereka terlebih dahulu mencobakannya ke keluarga dan teman-teman terdekat. Banyak kegagalan dalam membuat Bento Cake. Dari adonan yang bantet, hingga rasa yang belum konsisten.


Namun, itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus mencoba dan mencoba. "Sebagai mahasiswa, kita tidak harus mengandalkan gelar yang kita punya nantinya. Tetapi lebih ke soft skill yang harus selalu kita asah," ujar Qiki.


Dian pun menambahkan, jiwa mager (malas gerak-red) dan ‘rebahan’ harus kita tepis dengan melakukan hal yang bermanfaat. "Karena selain mengisi aktivitas dan waktu luang, berbisnis juga bisa mengisi saku dengan penghasilan sendiri dan tidak selalu meminta kepada orang tua," tuturnya.


Qiki dan Dian pun berpesan kepada muda-mudi lainnya agar tidak takut untuk mencoba, berani memulai, dan selalu semangat. “Dalam merintis usaha, kita harus lebih kreatif dan inovatif agar produk kita lebih dikenal orang banyak ke depannya,” ucapnya. (*/syam)