Bupati Agam Kunjungi ANBK Tahun 2021 -->

Iklan Atas

Bupati Agam Kunjungi ANBK Tahun 2021

Senin, 04 Oktober 2021

 

 Bupati Agam diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Agam, Isra, meninjau pelaksanaan Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2021, di SMPN 3 Lubuk Basung 


Lubuk Basung, fajarsumbar. com - Bupati Agam diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Agam, Isra, meninjau pelaksanaan Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2021, yang di ikuti  seluruh sekolah, mulai dari SD, SMP dan SMA sederajad, serta PKBM Program Kesetaraan.


Pelaksanaan ANBK ini di adakan di dua lokasi, SMPN 3 Lubuk Basung dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Panggilan Hati, di Simpang Perumnas Talago, Lubuk Basung, Senin (4/10).


 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Agam, Isra turut didampingi Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Agam, Khasman Zaini, Kabid Pembinaan Pendidikan Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Disdikbud Agam, Yenny Sofnidel, dan lainnya.

  

Isra mengatakan, ANBK ini diikuti seluruh sekolah, mulai dari SD, SMP dan SMA sederajad, serta PKBM Program Kesetaraan.


“Untuk tingkat SD sederajad, diikuti siswa tingkat V, sebanyak 35 siswa, dan 5 siswa diantaranya sebagai cadangan. Sedangkan untuk SMP dan SMA sederadat, diikuti siswa tingkat VIII dan XI, masing-masing sebanyak 50 siswa, 5 siswa diantaranya sebagai cadangan,” jelasnya.


Ia menjelaskan, ANBK merupakan program Pemerintah Pusat pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sebagai penilaian terhadap mutu pendidikan di sekolah.


“Sasaran ANBK adalah siswa dan guru, berbeda dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang hanya untuk siswa,” ujarnya.


Dikatakan, ANBK bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif dalam mengembangkan kompetensi dan karakter siswa.


“Melalui ANBK ini, ada beberapa macam yang menjadi evaluasinya, yaitu menyangkut Assesmen Kompetensi Minimal (AKM), menguji kemampuan literasi dan numerasi yang meliputi pengetahuan, keterampilan, perilaku dan karakter peserta didik dan guru,” jelasnya.


Diterangkan, karena ANBK ini berbasis komputer, ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan ANBK, yaitu terbatasnya sarana dan pra sarana yang ada di sekolah, seperti komputer dan jaringan. Maka pelaksanaanya dilakukan secara online dan semi online menggunakan server.


Menurutnya, pelaksanaan secara semi online inilah yang paling aman, karena jika ada gangguan listrik atau jaringan, maka hasil ujian siswa tersebut masih tersimpan di server.


“Kedepannya, kita pemerintah daerah akan berupaya mengajukan permohonan ke pemerintah pusat, agar sekolah kita bisa memiliki sarana dan pra sarana yang memadai, sehingga tidak ada lagi kendala dalam pelaksanaan ANBK ini,” ujarnya.


Isra berharap, ANBK ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta siswa dan guru yang mengikuti ANBK ini bisa memperoleh hasil yang terbaik.


“Kita berharap, kepada seluruh sekolah, guru, orang tua murid, untuk benar-benar mendukung pelaksanaan ANBK ini, agar mutu dan kualitas pendidikan, khususnya bisa lebih baik lagi,” harapnya (Yanto)