KCNA: Korea Utara Uji Rudal Balistik dari Kapal Selam -->

Iklan Atas

KCNA: Korea Utara Uji Rudal Balistik dari Kapal Selam

Rabu, 20 Oktober 2021

Pameran rudal balistik Korea Utara. (ist)

Jakarta - Korea Utara berhasil menguji rudal balistik tipe baru yang diluncurkan dari kapal selam. Hal ini dilaporkan oleh media pemerintah negara tersebut, KCNA pada Rabu (20/10).


Kantor berita tersebut juga melaporkan bahwa rudal baru tersebut juga memiliki banyak teknologi kontrol canggih. Mereka juga menambahkan rudal ini ditembakkan dari kapal yang sama yang dipakai Korea Utara dalam uji SLBM pertamanya, lima tahun lalu.


Mengutip AFP, foto-foto di surat kabar Rodong Sinmun menunjukkan rudal berwarna hitam dan putih muncul dari perairan yang tenang dan diikuti dengan munculnya api dan asap, juga kapal selam yang muncul ke permukaan, sebagaimana dikutip CNNIndonesia.com.


Dalam laporan tersebut, tidak disebutkan soal kehadiran Kim Jong un.


Analis mengatakan gambar itu tampaknya merupakan salah satu rudal yang dipamerkan Pyongyang di pameran pertahanan pekan lalu.


"Ini sedikit fleksibel untuk meluncurkan rudal baru yang belum pernah diuji sebelumnya dari kapal selam untuk tes pertama," kata Ankit Panda dari Carnegie Endowment.


"Dan mereka cukup yakin itu tidak akan meledak."


Kemampuan rudal berbasis kapal selam yang terbukti akan membawa persenjataan Korea Utara ke tingkat yang baru. Hanya saja berbeda dengan rudal balistiknya, kapal selam 8,24 Yongung yang pernah diuji lima tahun ini disebut hanya memiliki kemajuan yang terbatas soal kemampuan peluncuran rudal.


Menurut analisis 2018 oleh think tank Inisiatif Ancaman Nuklir yang berbasis di AS, kapal eksperimental "tampaknya mampu menembakkan satu rudal balistik" dan harus muncul setiap beberapa hari, dan menyebabkan pembatasan kegunaan operasionalnya.


Uji coba hari Selasa, yang dilakukan di dekat Sinpo, lokasi galangan kapal utama angkatan laut, dilakukan saat kedua Korea membangun kemampuan senjata mereka. Rudal itu menempuh jarak sekitar 590 kilometer (365 mil) pada ketinggian maksimum sekitar 60 kilometer, kata sumber Korea Selatan kepada AFP.


Menanggapi hal ini, Washington, Seoul, dan Tokyo mengutuk peluncuran itu, dan ketiganya menggambarkannya sebagai rudal balistik. Gedung Putih menekankan bahwa tindakan itu merupakan ancaman yang hanya menggarisbawahi kebutuhan "mendesak" untuk berdialog dengan Pyongyang.


"Tawaran kami tetap untuk bertemu di mana saja, kapan saja, tanpa prasyarat," kata Juru bicara Gedung PutihJen Psaki mengatakan pada konferensi pers.


Dalam refleksi keprihatinan internasional, para diplomat mengatakan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengadakan pertemuan darurat tertutup pada Rabu tentang Korea Utara.


Sebelumnya, Pyongyang juga menggelar pameran senjata langka, yang memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM) raksasa.(*)