Padang Panjang Tekan Pengangguran -->

Iklan Atas

Padang Panjang Tekan Pengangguran

Selasa, 05 Oktober 2021
Peserta pelatihan operator alat berat salqh satu upaya menekan jumlah pengangguran di Padang Panjang.


Padang Panjang  - Melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP, Padang Panjang terus melakukan berbagai langkah dan upaya untuk menekan angka pengangguran. Mulai dari menggelar berbagai pelatihan kerja, hingga berkolaborasi dengan berbagai pihak. 


"Salah satu langkah konkret  mengatasi pengangguran adalah peningkatan kemandirian masyarakat. Untuk peningkatan kemandirian ini, adanya stimulus kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan-pelatihan," kata Kepala DPMPTSP, Ewasoska, S.H, Senin (4/10)di Padang Panjang. 


Pelatihan yang dilakukan seperti pelatihan soft skill seperti kemampuan berbahasa asing dan pelatihan teknis lainnya. 


"Mutu tenaga kerja yang baik akan memberikan peluang peningkatan produktivitas sehingga mempengaruhi capaian pembangunan daerah," katanya. 


Pada perubahan APBD 2021 ada peningkatan anggaran pada program penempatan tenaga kerja. Semula Rp113.356.000 menjadi Rp223.834.000. 


"Kemudian pada program pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja, juga mengalami kenaikan dari semula Rp121.957.000 menjadi Rp378.716.900," jelas Ewa. 


Kepala Bidang Penanaman Modal dan Ketenagakerjaan DPMPTSP, Mardi Suntami, S.E menambahkan, tahun 2021  168 orang pencari kerja sudah difasilitasi untuk mengikuti berbagai pelatihan. Di antaranya pelatihan operator alat berat. 


"Sebanyak 16 orang peserta mengikuti pelatihan di Balai  Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh. Awal tahun 2021 ini sudah berjalan dan Oktober kita kirim tahap dua. Ini akan berlanjut pada tahun berikutnya," kata Mardi 


Sselain itu pihaknya juga memfasilitasi pencari kerja untuk mengikuti pelatihan pada Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi. 

Di antaranya dalam bentuk pelatihan pariwisata, pengoperasian industrial manufacturing system serta teknisi embedded system (micro controller). 


Bersama pemerintah provinsi, pihaknya juga menfasilitasi pelatihan bahasa asing. Peserta pelatihan yang telah menguasai bahasa asing dan pelatihan teknis tersebut akan diikutkan dalam seleksi program kerja sama pengiriman tenaga terampil ke Jepang dan Korea. 


"Dari peserta pelatihan ke Jepang, lima orang sudah ada kontrak kerja di tahun 2020 lalu. Sementara tahun 2021 tiga orang yang sudah mendapatkan kontrak kerja di sana," jelasnya. 


Selain itu pihaknya juga berkolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan mengadakan berbagai pelatihan berbasis kompetensi. Di antaranya pelatihan disain busana, operator bordir, food and beverage product, serta pelatihan autocad. 


"Kita juga bekerja sama dengan BLK Padang Panjang. Tahun ini  108 orang telah mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan di BLK tersebut," katanya. 


Atas upaya yang telah dilakukan DPMPTS tersebut, Pemko Padang Panjang berhasil mendapatkan beberapa penghargaan. Di antaranya dari BPJS Ketenagakerjaan, dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sebagai Kabupaten/Kota yang berkomitmen menganggarkan pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja bagi calon pekerja migran Indonesia tahun 2021 ini. 


Saat ini sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat pada tahun 2020 tingkat pengangguran terbuka di Padang Panjang berada diangka 7,22%. Penduduk usia kerja 37.840 orang. Angkatan kerja sebanyak 25.863 orang, bekerja sebanyak 24.739 orang dan menganggur sebanyak 1.124 orang. Sedangkan data pencari kerja di tahun 2020 sebanyak 239 orang. (syam)