Ini Sembilan Nagari Di Agam Jadi Destinasi Wisata Baru -->

Iklan Atas

Ini Sembilan Nagari Di Agam Jadi Destinasi Wisata Baru

Minggu, 14 November 2021

 

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agam, Syatria 

Lubuk Basung, fajarsumbar. com - Menjadikan  pariwisata untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) menjadikan sembilan nagari atau desa adat di Kecamatan Tanjung Raya sebagai destinasi wisata.


Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agam, Syatria mengatakan dengan dijadikan nagari atau desa adat ini sebagai destinasi wisata bertujuan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.


"Ini merupakan salah satu konsep besar pemerintah daerah dalam pengembangan wisata di Kabupaten Agam sebagai sumber pendapatan daerah," ujarnya Minggu (14/11l).


Sembilan nagari seputaran danau Maninjau terdiri dari,  Nagari Maninjau, Bayua, Duo Koto, Koto Gadang, Kota Kaciak, Koto Malintang, Sungai Batang, Paninjauan dan Tanjung Sani.


Syatria menambahkan, Kenapa demikian, karena  kawasan danau maninjau  satu paket dengan wisata Puncak  Lawang di Kecamatan Matur. 


Dari Puncak Lawang semua keindahan alam Danau Maninjau bisa dinikmati pengunjung, Jadi semua nagari di Selingkaran danau otomatis sebagai fokus utama pengembangan pariwisata Agam.


Selain itu bupati Agam pernah menargetkan akan membangun sarana wisata moderen kereta gantung dari Puncak Lawang hingga Salingkar Danau Maninjau.


"Setelah menikmati keindahan dari Puncak Lawang, wisatawan bisa turun ke bawah dengan berbagai objek wisata seperti religi dan sejarah Museum Buya Hamka, Kuliner dan wisata budaya di nagari-nagari setempat.


Secara keseluruhan Agam memiliki 21 nagari wisata. Agam punya branding "Agam Pesona Beragam" karena ada keberagaman dari sisi geografisnya, mulai dari laut, danau, gunung, ngarai, dan keanekaragaman kulinernya.


Saat ini sektor pariwisata merupakan salah satu program unggulan. Dalam perencanaan nantinya, akan diciptakannya beberapa destinasi baru seperti taman safari di Kecamatan Canduang, kereta gantung dari Lawang hingga Danau Maninjau, dan masjid apung di Tiku.


Pihaknya mengakui  pariwisata di Agam mengalami kelesuan beberapa tahun terakhir, ditambah lagi dengan adanya Pandemi, sehingga aktifitas wisata di  Agam turun drastis, Namun kedepannya pemerintah akan berupaya kembali meningkatkan kunjungan wisata seiring semakin berkurangnya kasus aktif Covid-19.(Yanto)