Korban diduga tertembak oleh senapan rakitan milik pribadinya, saat dibawa oleh tim BPBD Solok Selatan. |
Solsel, fajarsumbar.com - Warga Sungai Aro, Kecamatan Sangir Solok Selatan, meninggal dunia tertembak sanapan rakitan. Korban bernama Mondra Neldi,34, tewas Senin (27/12/) sekitar pukul 04.30 wib.
"Saat berburu babi kami berpencar di malam hari, namun sekitar 04.30 wib jelang azan subuh terdengar letusan gobok. Saya kira teman berburu saya sudah dapat babi hutan, ternyata ia bersimbah darah akibat bagian dadanya tertembak sendiri," ungkap Waldi,50, saksi yang ikut berburu babi dengan korban saat ditemui fajarsumbat.com di Mapolres Solsel.
Dia mengatakan, kegiatan berburu babi di malam hari itu dilakukan berdua. Korban membawa dua gobok, kemudian satu gobok dipinjamkan ke saksi. Di lokasi berburu mereka berpencar ke berbagai arah.
Korban dan saksi berangkat pukul 01.00 Wib malam, tiba di lokasi berburu di Sungai Bayu sekitar pukul 02.00 wib dia dan korban istirahat di pondok. Kemudian sekitar setengah jam kemudian langsung berbagi wilayah agar banyak mendapatkan babi hutan.
"Teman saya meninggal akibat tertembak letusan senjata goboknya sendiri, dan ini hari ketiga saya berburu dengan korban," papar pria berjenggot itu.
Senapan jenis gobok tersebut katanya milik korban. Setiap akan pergi berburu, korban mampir di rumahnya di Sungai Salak, Jorong Durian Tanjak, Nagari Lubuk Gadang Timur, Kecamatan Sangir.
"Korban saya lihat kondisinya terjelentang dan senter masih dikepala dan matanya melihat. Kondisi ujung senapan didekat dada korban, saya lihat dadanya sudah bersimbah darah," papar ayah lima anak itu.
Kapolres Solok Selatan, AKBP Tedy Purnando melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Purnanto menjelaskan, terkait kasus tertembak pemburu babi tersebut pihaknya sudah memeriksa saksi yang ikut berburu babi dengan korban membawa senjata rakitan jenis gobok itu.
"Saat ini kita tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus tertembak pemburu babi itu hingga tewas. Apakah murni meninggal akibat tertembak sendiri, saat ini tengah kita dalami," ungkapnya. (Abg)