Enam Orang Tewas di Danau Brasil hingga Ribut Rusia-AS soal Kazakhstan -->

Iklan Atas

Enam Orang Tewas di Danau Brasil hingga Ribut Rusia-AS soal Kazakhstan

Senin, 10 Januari 2022

Rusia kirim pasukan ke Kazakhstan untuk padamkan konflik.


Jakarta -- Sebanyak enam orang tewas di Danau Furnas Brasil setelah batu besar menimpa tiga kapal wisata di sana.


Begitu pula aksi 'keributan' Amerika Serikat dan Rusia berlanjut soal Kazakhstan, jadi kabar akhir pekan lalu yang masih disoroti pagi ini.


Berikut tiga berita yang terangkum dalam kilas internasional Senin (10/1) pagi ini:


Pejabat pemadam kebakaran Minas Gerais Brasil mengatakan enam orang meninggal dunia setelah sebuah batu besar jatuh menimpa tiga kapal wisata di Danau Furnas, sebagaimana dikutip cnnindonesia.com.


Sementara, media pemerintah Brasil, Agência Brasil menyebut sekitar 32 orang terluka, 20 orang hilang, dan 9 orang dibawa ke rumah sakit terdekat.


Gubernur Minas Gerais Romeu Zema mengatakan insiden tersebut terjadi karena hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut sehingga batu terlepas dari tebing dan jatuh menimpa kapal wisata.


Amerika Serikat mengancam Iran akan menerima "konsekuensi parah" jika Teheran menyerang warga AS. Ancaman ini dilontarkan setelah Iran menjatuhkan sanksi atas lebih dari 50 warga AS.


"Ingat: AS akan melindungi dan membela warganya. Jika Iran menyerang warga kami, termasuk 52 yang disebut kemarin, mereka akan menerima konsekuensi parah," ujar Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, sebagaimana dikutip AFP, Minggu (9/1).


Sullivan menyampaikan ultimatum ini sehari setelah Iran mengumumkan sanksi terhadap 51 warga AS terkait pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada 2020 lalu.


Rusia menyemprot balik Amerika Serikat setelah Menteri Luar Negeri Antony Blinken mewanti-wanti Kazakhstan soal kehadiran pasukan koalisi Moskow di tengah kerusuhan besar-besaran di negara itu.


Kementerian Luar Negeri Rusia merilis pernyataan balasan itu tak lama setelah Blinken berkata, "Pelajaran yang bisa kita tangkap dari sejarah belakangan ini adalah ketika Rusia masuk ke rumah Anda, terkadang sangat sulit untuk membuat mereka pergi."


Dalam pernyataan balasannya, Kemlu Rusia menyebut omongan Blinken itu "menyinggung." Mereka menganggap Blinken membahas peristiwa tragis di Kazakhstan dengan nada bercanda.(*)