Guru Besar UIN Duski Samad ; HUT ke-189 Pd.Pariaman, Muhasabah Diri dan Ada Nilai Tambah Layanan Berkemajuan -->

Iklan Atas

Guru Besar UIN Duski Samad ; HUT ke-189 Pd.Pariaman, Muhasabah Diri dan Ada Nilai Tambah Layanan Berkemajuan

Selasa, 11 Januari 2022

Guru Besar UIN Imam Bonjol Padang Prof.DR.H.Duski Samad, M.Ag (foto.dok.saco)

Padang - Semakin panjang umur semakin bermanfaat dalam hidup dan kehidupan. Artinya ada nilai tambah positif untuk berkemajuan baik dalam pengamalan religi maupun untuk duniawinya. 


Demikian dikemukan Guru Besar UIN Imam Bonjol Padang Prof. DR. H. Duski Samad, M.Ag ketika menjawab pertanyaan fajarsumbar.com, Selasa pagi (11/01/21), sehubungan kegiatan memperingati HUT ke 189 Kabupaten Padang Pariaman yang diselenggarakan melalui sidang istimewa DPRD Padang Pariaman di Aula Kantor Bupati, Parik Malintang, Selasa 11 Januari 2022.


Disebutkannya, semakin bertambah masa usia, tentu kian muhasabah diri dengan mengevaluasi program yang berlalu, dengan merancang program kerja yang menyentuh untuk berkemajuan kedepannya. Padang Pariaman yang telah berumur 189 tahun ini, secara historis, kawasan pertama yang dimasuki peradaban berkemajuan dikarenakan berada di pesisir pantai. 


"Sehingga dengan kematangan telah berumur demikian, maka potensi yang tersedia kini, tentu lebih berkemajuan lagi dengan indikator bidang pemahaman beragama, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat" jelas dia. 


Menurut putra Nagari Sikabu Lubuak Aluang ini, agaknya warga masyarakat Padang Pariaman, membutuhkan bimbingan dan pencerahan dari pengelolanya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat itu sendiri. 


Sebagai contoh, kata alumni MTI Batang Kabuang Koto Tangah, Kota Padang itu, dulu ada dikampuang warga masyarakat membuat nyiru dari bambu, sebagai industri rumah tangga, kini tak ada. Juga, Padang Pariaman mempoduksi "minyak kelapa ternama" yang sangat harum dan gurih, pun kini telah hilang ditelan zaman. 


Ia menambahkan, kita punya bahan baku komonditi kelapa sangat melimpah, kenapa dijual ke daerah lain. Sebaiknya masyarakat didorong memproduksi "minyak kaghambia" sebagai produk unggulan, sehingga punya nilai tambah buat keluarga mereka. 

 

Kata Duski Samad, pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Padang Pariaman yang kita baca, dalam progresnya terlihat mundur kebelakang. Yakni tidak ditemukan produk unggulan yang mempunyai nilai tambah buat kesejahteraan masyarakat.


"Pembangunan insprastruktur jalan beraspal hitam hotmix, memang perlu ada. Namun demikian, pada sisi lain bagaimana meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga mereka baik pertanian, perkebunan, irigasi, keterampilan, industri rumah tangga (IRT) dan lainnya. Sejatinya, ada punya "nilai tambah" warga masyarakat, terutama kebutuhan sandang pangan sebagai pergerakan ekonomi keluarga" tegas Guru Besar UIN Padang ini. 


Masalah pendidikan, sebut Duski Samad, Padang Pariaman sejak beberapa tahun terakhir, tak pernah masuk 10 besar di Sumatera Barat tentang kualitas pendidikannya. 


"Kenapa ini terjadi, saya sebagai putra Padang Pariaman merasa malu dan prihatin ... ?. Padahal guru telah sertifikasi, sarana dan prasarana telah tersedia untuk mendukung, bahkan melebihi dari cukup. Jadi, ini yang bermasalah Sumber Daya Manusia (SDM) sang pengelolanya. Makanya untuk  memimpin dan mengelola pendidikan dasar itu,yang punya potensi dan berkualitas. Janganlah diintervensi, apalagi diacak-acak, maka hasilnya juga acak-acak pula. Kesampingkan berbagai kepentingan, jikalau mau maju bersama Daerah lain" terangnya.


Ia menyaran secara tegas agar Bupati Pariaman berkomitmen meningkatkan mutu Sekolah di Daerah, maka benahi bidang pendidikan terlebih dahulu. Kalau mau berkemajuan, tempatkanlah Kepala Sekolah yang punya kompetensi. Juga, berkemampuan untuk melakukan inovasi dengan niat berkeinginan pendidikan berkualitas yang mengacu kepada perundangan.


Kemudian masalah kesehatan dan lingkungan, sebut rang sumando Aie Santok Kota Pariaman itu, perlu dibenahi secara menyeluruh pada tingkat bawah. Hal ini menyangkut kelangsungan harapan hidup yang sehat dan nyaman ditengah-tengah masyarakat. 


"Pada pokok dan prinsipnya, agar Pemerintah Padang Pariaman memberikan nilai tambah berbagai layanan kepada warga masyarakat secara aksi nyata dilapangan. Sehingga masyarakat dapat menikmati secara utuh, bukan dengan slogan, tetapi bukti" tegas Profesor Duski Samad mengakhiri. (saco).