Harimau Yang Resahkan Warga Agam Masuk Perangkap -->

Iklan Atas

Harimau Yang Resahkan Warga Agam Masuk Perangkap

Selasa, 11 Januari 2022

 

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dalam kandang jebak yang dipasang BKSDA 


Lubuk Basung, fajarsumbar. com -  Warga Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam, Kembali bernafas lega, Setelah satwa langka dan dilindungi jenis Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) masuk ke kandang jebak yang dipasang BKSDA  pada hari Senin (10/1).


Ade Putra Kepala Resor KSDA Agam di Lubuk Basung mengatakan, satwa tersebut masuk ke kandang jebak yang dipasang oleh BKSDA sejak tanggal 20 Desember 2021 lalu. 


"Pertama kali diketahui harimau telah masuk kandang oleh warga, saat hendak memberi makan kambing yang digunakan sebagai umpan, sekira pukul 14.00 wib di kebun sawit yang berjarak 200 meter dari rumah warga," katanya, Selasa (11/1).


Saat ini tim BKSDA sudah membawa satwa tersebut menuju Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD)  setelah melalui proses evakuasi satwa yang direncanakan yang dilaksanakan pada hari ini.


Sebelumnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menurunkan tim dari resor Agam ke nagari Salereh Aia Kecamatan Palembayan, Agam setelah mendapatkan laporan dari Wali Nagari setempat tentang adanya ternak Sapi warga yang ditemukan mati dan terluka sebanyak dua ekor pada, Rabu (01/12/2021).


Tim diturunkan untuk melaksanakan verifikasi laporan dan identifikasi lapangan terkait laporan itu. Dimana sebelumnya pada hari Selasa (30/11/2021), Rano (38 tahun) pemlik ternak menemukan peliharaanya yang terdiri dari anak dan induk dalam kondisi mati dan terluka akibat gigitan dan cakaran yang diduga berasal dari satwa harimau.


Tim BKSDA bersama Wali Nagari, Bhabinkamtibmas, Wali Jorong dan masyarakat setempat yang berada di lokasi kejadian telah melaksanakan prosedur penanganan konflik satwa liar, dimana dari hasil wawancara dengan saksi mata dan identifikasi lapangan disimpulkan satwa berjenis harimau sumatera.


Kesimpulan diambil tim setelah mendapatkan tanda-tanda keberadaan satwa berupa jejak, cakaran dan hasil observasi luka pada ternak warga tersebut.


Pada bagian tubuh anak sapi ditemukan bekas gigitan taring dan cakaran sehingga mengakibatkan kematian, sedangkan pada tubuh induknya ditemukan luka cakaran dan telah mendapatkan penanganan dari tenaga medis hewan setempat.


BKSDA selanjutnya memasang camera trap sebanyak dua unit dengan tujuan mendapatkan gambaran visual guna penanganan lebih lanjut dan akan melaksanakan patroli pemantauan untuk beberapa hari ke depannya.


Penghalauan dilakukan sejak tanggal 1 Desember 2021, sampai akhirnya pada tanggal 20 Desember 2021, BKSDA memutuskan memasang dua kandang jebak untuk mengevakuasi harimau yang semakin sering muncul di pemukiman warga.(Yanto)