Pejabat Maroko Dipecat usai Dianggap Promosi Homoseksualitas di Masjid -->

Iklan Atas

Pejabat Maroko Dipecat usai Dianggap Promosi Homoseksualitas di Masjid

Sabtu, 15 Januari 2022

Ilustrasi

Jakarta  -- Menteri Urusan Islam Maroko, Ahmed al- Tawfiq memecat Kepala Departemen Literasi karena dianggap mempromosikan homoseksualitas melalui kursus literasi di masjid.


Pemecatan itu dilakukan, setelah melalui penyelidikan, karena sang pejabat menggunakan frasa "orientasi seksual" dalam buku yang dijadikan kurikulum bahan ajar.


Menurut laporan media lokal, pemecatan tersebut berkaitan dengan kurikulum pembelajaran bagi kelas dua, sebagaimana dikutip cnnindonesia.com.


"Kesetaraan menyiratkan orang diperlakukan sama tanpa diskriminasi, tanpa memandang etnis, orientasi seksual atau disabel," demikian isi salah satu buku yang termasuk dalam kurikulum itu dikutip Al Arabiya.


Kementerian lantas memerintahkan para guru di masjid-masjid untuk mencoret istilah orientasi seksual dari buku-buku yang sudah dicetak.


Keputusan tersebut menuai kecaman dari kelompok aktivis.


"Kami salah satu dari sedikit negara yang memecat orang karena melakukan hal yang benar. Lihat saja ketidakadilan yang dihadapi laki-laki ini, dan bayangkan betapa menderitanya komunitas LGBTQIA+ di Maroko," kata seorang queer Maroko.


Koalisi feminis di Maroko, Moroccan Outlaws, juga mengecam keputusan kementerian itu. Mereka menanyakan kapan kekerasan terhadap orang-orang LGBTQIA+ Maroko akan berhenti.


Homoseksualitas dianggap tabu di Maroko. Sejumlah politisi, termasuk mantan perdana menteri Maroko, Abdellillah Benkiran, menyerukan untuk menghukum orang-orang Maroko yang dianggap mereka aneh.


Menurut pasal 489 KUHP Maroko, orang yang terlibat dalam hubungan seksual dengan sesama jenis dapat dipenjara hingga tiga tahun.(*)